Monday, May 11, 2015

Day by Day

  Baru saja ku sampai di depan gerbang kampus tapi entah mengapa badan ini begitu lelah rasanya. Terik matahari hari ini sungguh membuat badan ku lemas. Tapi mengingat tujuan ku hari ini ialah berlatih badminton, tenaga ku harus bisa standby hingga sore nanti.

Langkah kaki ku menaiki anak tangga satu persatu, berat tapi tidak sabar rasanya segera sampai di hall. Di sanalah anak-anak yang lain berlatih bersama senior dan junior. Saat ku tiba di depan hall, seketika pandangan ku melihat sekeliling hall dengan baik-baik melalui jendela. Mendengar suara cock sana sini sungguh tenang rasanya, adanya yang berteriak sambil melakukan jumping smashnya ada pula yang berlari keliling lapangan serta duduk-duduk santai menunggu giliran mereka bermain. Ini benar-benar membuat lengkungan lembut di bibirku. Bukan karena ku jago memainkan permainan ini, tapi tanpa disadari melihat dan bermain badminton seperti membangunkan ku untuk terus menjalani kehidupan. Saat memegang raket pun energi seolah langsung penuh dan siap untuk bermain terus. Memang tidak semua terlahir mahir untuk bermain badminton atau olahraga lainnya, paling tidak mereka mendapatkan kesempatan untuk bermain dan bersenang-senang.

Tidak lama kemudian mata ku melihat sosok seseorang yang memang membuat ku lebih bersemangat lagi berlatih badminton. Dia bermain dengan semangat di lapangan hijau bergaris-garis putih itu. Saat ia melakukan jumping smash seolah mata ini hanya melihat sosoknya, tidak ada yang lain. Kaos team yang ia kenakan menambah kekaguman ku padanya.

Sayangnya ku tidak masuk dalam team, karena ku fokus pada hal yang lain. Seandainya ku meneruskannya, mungkin akan banyak kisah lagi yang akan terjadi. Tadinya aku tidak mengetahui akan bertemu dengannya dalam kegiatan ini. Memang hidup ini penuh dengan kejutan.
Tapi sepertinya dia tidak menyadari kehadiran ku di sana. Tidak apa, karena terkadang mengagumi seseorang tidak selalu kedua belah pihak mengetahuinya, bukan? Cukup bagi ku melihat sosoknya sudah membuat ku tersenyum. 

Dia orang pertama yang membuat ku terus melangkahkan kaki ku ke hall. Meski tidak setiap hari bertemu, namun terkadang pertemuan tak terduga selalu menghampiri kehidupan ku. Entah tiba-tiba ku bertemu dengannya di jalanan sekitar kampus, bahkan di dalam kampus sekaligus. Apa dia mengingat ku? Entahlah, tapi kami memang pernah berpapasan dan saling melambaikan tangan. Bagi ku itu semua sudah cukup.
Melihat sosok seseorang yang kita kagumi dari jauh dan melihat dia baik-baik saja sudah membuat hati ini senang dan tersenyum-senyum. 

Memang benar perasaan itu sifatnya lemah dan mudah goyah. Tapi ku rasa, ketika kita bisa berdiri tegak dan berpikir yang menurut kita baik ada yang terbaik lagi untuk kita, semuanya akan lega pada waktunya.
Apa semuanya sia-sia? Tidak, karena dari sanalah pelajaran untuk menjadi kuat akan terbayar.
Sudah menjadi bonus bagi ku bila ku sudah melihat dan bertemu dengannya. Dan itu saja sudah menambahkan semangat ku. 
Apa pun bentuk endingnya, bagi ku pertemuan singkat ini membuat ku tahu, bila tidak semua orang yang mempunyai perasaan yang sama akan selalu bersatu atau bersama, bahkan perasaan yang bertepuk sebelah tangan. Ada kalanya kita menemukan situasi... mengagumi tanpa dicintai. :)

-R.O-

Tuesday, May 5, 2015

Perjalanan Koin 500 Perak






   Terjatuh! Wanita itu tanpa sengaja tergelincir di sebuah ubin yang sebetulnya tidak terlalu licin untuk dilalui. Dan barang-barang ditangannya jatuh ke lantai. Termasuk tas serta isi-isinya. Dompetnya terbuka tanpa ia sadari. Koin di dalamnya berserakan dimana-mana, wanita itu hanya memungut koin-koin yang ia lihat di depannya. Hanya ada sebuah koin yang tertinggal dan koin itu seolah bergelinding terus menjauhi penglihatan wanita itu.
   Koin itu menelusuri sebuah jalanan yang ramai di tengah kota, ia masih bergelinding di tengah keramaian tersebut. Koin itu berada ditengah-tengah kaki orang-orang yang berlalu lalang. Dan tidak ada yang menghiraukan atau bahkan menyadarinya kehadiran koin tersebut. Apakah koin itu terlalu kecil untuk dilihat? Kurasa tidak, orang-orang hanya terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Meskipun itu hanya sebuah koin, jika pun mereka lihat apakah tangan mereka akan meraihnya? Bila kehidupan ini benar-benar dilihat dari sebuah nilai dan status benar-benar lemah bukan... 
   Koin itu terus menerus bergelinding maju, seolah tidak mau melihat kebelakang lagi. Seolah seperti kehidupan sehari-hari kita, apa kehidupan di belakang begitu menyakitkan? Sehingga terus menerus maju bahkan hingga berlari tanpa henti. Sampai menebus air hujan yang deras dan membuat air mata bersatu dengan air hujan tersebut.

Sampai hingga akhirnya koin itu terhenti disebuah rumah yang sederhana, disaat pintu rumah itu terbuka dan keluarlah seorang wanita muda yang ingin menyiram tanaman di sekitar rumahnya. Koin itu sepertinya tidak terlihat oleh wanita muda tersebut dan saat wanita muda itu sedang asik memainkan selang air yang ditangannya, tanpa sengaja air yang ia semprotkan tepat pada letak koin itu terhenti. Hingga membuat koin itu terlempar dan perjalanan koin itu pun berlanjut kembali.


   Entah sudah berapa lama koin itu melakukan perjalanannya. Ia terus melaju, disaat terhenti pun ia terus melanjutkan perjalannya, seolah tak ada istirahat. Koin itu menuju sepasang muda yang sedang bersenang-senang. Tepat di belakang sepasang muda itu koin tersebut berhenti. Mereka memang tidak menyadari sebuah koin yang ada di belakang mereka dan terus melakukan berbincang-bincang. Dan saat laki-laki itu menengok kebelakang pandangan laki-laki tersebut tidak terlalu berfokus dengan koin itu. Ia melihat kemudian berpikir apa yang dapat ia lakukan dengan koin itu, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengacuhkannya. Setelahnya laki-laki itu pergi untuk membeli sebuah minuman untuk pacarnya. Perempuan itu pun dengan sabar menunggu pacarnya yang pergi dan tidak melihat koin yang menunggu di belakangnya. Ibarat sebuah pasangan yang memang salah satunya menunggu yang pergi dan tidak melihat orang lain lagi di sekitarnya yang menunggu dengan sabar. 


   Koin itu pun melakukan perjalanan kembali dan tiba-tiba saja ia merasa terangkat ke atas langit. Ternyata ada seorang pengemis yang melihat koin itu dan mengambilnya tanpa pikir panjang. Pengemis itu mengantonginya di saku celana kusutnya. Mukanya berseri karena mendapatkan koin itu, meskipun bagi orang banyak nilai itu tidak seberapa. Ia menuju sebuah taman kecil yang letaknya tidak jauh dari kota. Disana ada anak-anaknya yang sedang asik bermain. Salah satu anaknya menghampirinya dan memintanya makanan, karena dari semalam mereka belum menyentuh makanan sama sekali. Akhirnya pengemis itu memberikan beberapa uang kertas serta recehan, termasuk koin yang baru saja ia temukan tadi ke anaknya dan menyuruh anak itu pergi membeli makanan dengan jumlah uang ditangannya. Anak itu pun menurut dan langsung pergi dengan girang. Seolah uang yang diberikan sangat besar nilainya. Hingga tanpa sadar uang yang ia pegang ditangannya tidak terlalu kuat dan lagi-lagi koin itu terjatuh di sebuah rumput dan tidak terdengar oleh anak itu. Lagi-lagi ia terjatuh. Padahal sudah terangkat namun ia terjatuh kembali.



   Angin terus berhembus dengan kencang, sepertinya akan turun hujan sore ini. Koin itu terus terdiam ditengah-tengah rerumputan yang cukup lebat. Menunggu hujan turun dan koin itu akan basah. Tapi sepertinya perjalannya belum berakhir. Seekor anjing tiba-tiba saja menggigit koin itu dan berlari menuju majikannya. Entah ia beruntung atau tidak. Pemilik anjing itu kebetulan seorang kolektor koin-koin. Semua koin dari nilai yang kecil hingga besar ia kumpulkan. Dan koin itu bercampur jadi satu dengan koin-koin yang lain didalam sebuah toples. Namun terkadang pemilik itu suka memakai koin-koin itu untuk keperluan sehari-harinya. Ada banyak koin yang bisa dipilih oleh pemilik itu, dari yang berkilau hingga yang sudah kusam warnanya. Koin itu terbilang biasa saja dan tidak terlalu terlihat oleh mata sang pemilik. Karena ia mempunyai banyak koin di toples tersebut, dengan senang hati ia bisa memilih mana yang ia minati atau diinginkan. Koin itu seperti salah satu harapan kecil dalam kehidupan untuk mendapatkan seseorang yang ia inginkan namun ia hanyalah sebagai cadangan karena orang yang ia inginkan memiliki banyak pilihan dan tinggal memilih mana yang akan dipilih dan koin itu hanyalah sebagai tempat sementara disaat orang tersebut sedang sendirian.
   Perjalanan koin ini tidak bisa kita tebak hasilnya seperti apa, karena dari perjalanan itu sendiri ia mendapatkan sesuatu yang berbeda-beda, entah itu baik ataupun buruk. Seolah memang sama seperti kehidupan kita, apa yang kita awali tidak selalu berakhir sesuai dengan keinginan kita. Karena dari perjalanan itu ia ingin memberitahu dan mennyadarkan kita baiknya kita mempoles perjalanan kehidupan kita sendiri seperti apa dan hasilnya bisa bermanfaat.
 
-R.O-