Thursday, December 7, 2017

VIP to VVIP

My Pride 😉

Orang bilang kebahagiaan itu sesungguhnya datang dari hal-hal yang kecil. Ya benar, dari nonton TV di rumah, meriah sendiri seolah ikutan nonton langsung, greget lihat poin-poin kritis, senyam senyum kalau idola di zoom #inipenting dan terharu lihat perjuangan dari babak awal sampai naik podium. Wah campur aduk nontonnya. Hingga kesenangan sekaligus kebahagiaan itu membawa gue nonton secara LIVE untuk kedua kalinya di tahun 2017. Big thanks to Wen dan Jahra! Team Badminton♡fangirl. Nice, Girls~

Tepatnya pada tanggal14 Juni 2017(hari Rabu), di JCC! Jadi untuk Asian Games 2018 nanti Istora Senayan, tempat biasa buat turnamen bulutangkis tahunan ini, melakukan renovasi guna untuk mempercantik atmosfer biar lebih-lebih lagi, hehehe~ dan jujur saja di JCC jauh lebih enak buat nontonnya, walaupun kapasitas penonton tidak sebanyak di Istora. Kebetulan gue dan kawan-kawan beli tiket yang ambil di barisan depan (read, VVIP), tahun lalu VIP tahun ini naik VVIP. Tahun 2018, maybe tamu undangan??? ( ̄ε ̄@) kali saja gitu kan. Enggak disangka memang jarak dari bangku penonton VVIP ke lapangan itu... uwaaa puas dah! Sayang belum punya kamera. < yang baca please, gue #request sebagai hadiah 👌 gue dan Jahra datang duluan, Wen menyusul karena hari itu masih ada kelas dan kelas terakhir, untungnya kelas pagi jam 07.20 jadinya gak ketinggalan-ketinggalan amat nonton dari awal.

Ngomong-ngomong soal kelas, gue jadi inget tahun lalu pas nonton ini juga sebetulnya gue ada kelas Drama Jepang, sayang kelasnya itu dari jam 09.20, sehingga untuk pertama kalinya selama kuliah 4 tahun, gue bolos demi nonton BADMINTON! Ciyusan sebelumnya belum pernah bolos, aaa... lebih tepatnya gak berani bolos sih. Sisanya karena sakit, keracunan kepiting (T_T) dan jatoh waktu main bultang, pincang~ o(TヘTo) dan butuh waktu yang sangat lama penyembuhannya. Kemungkinan bukan kena ankle biasa, duet ama tendon. Wkwkwk~ makanya bengkaknya berminggu-minggu. Pengalaman yang tak terlupakan itu, suka badminton tapi kaki menderita karena badminton juga. Luar biasa. (Kisahnya bisa dibaca dalam "How Are You Taiko?")

Situasi di dalam JCC

Ada kejadian lucu dan pantas gue sebarkan, saat pertandingan pertama berlangsung (btw, gue datangnya beneran sebelum pintu gerbang dibuka :3 jadi dapat tempat duduk yang oke buat nonton) sedang asik-asiknya gue berdua nonton si Wen sudah nyampe dan tunggu dijemput, karena tiket di kita. Akhirnya Jahra lah yang nyusul kedepan, gak lama dia keluar dari bangku penonton dari arah yang berlawanan datang seorang legend Indonesia, Taufik Hidayat. Sumpah itu ekspresi muka si Jahra tak terkontrol, macem lihat artis K-pop. =D gue sebetulnya udah lihat kehadiran beliau, mau kasih tahu juga gak mungkin, masa iya teriak "Jah, ada Taufik Hidayat, jangan jalan dulu." bisa-bisa pada lihat ke gue semua itu penonton. Tapi sampai seumur hidup gue gak bakal lupa ekspresi itu muka lo, Jah ☆ ~('▽^人) the best dah! Tapi dia sadar akan tingkahnya, hahahaha. Sayang gue gak rekam kejadian itu, kalau enggak kan jadi harta karun :3 jangan marah, ya, Jah ♡.

Setelah dijemput akhirnya personil kami pun lengkap, gue inget tahun lalu gue duduk di sebelah kanan, sekarang sebelah kiri. Karena dapat bagian tengah sudah habis masanya di perform Taiko #lah. Dan kami bertiga pun setuju lebih nyaman dan enak di JCC, jarak ke lapangannya itu lho, guys, memuaskan dah. Bahkan pada saat siang-siang menuju sore, saking gak begitu besar ini JCC, suara penonton dari ujung ke ujung bisa terjadi komunikasi, "Ooii penonton", dibales dari daerah tempat duduk gue "Ooiii" =)) memang supporter Indonesia gak ada matinya kalau kita bicarain kreatifitas. Ini yang bikin bulutangkis Indonesia makin menarik dan fresh.

Aksi Zhang Nan dan Liu Cheng, China. (Black)

Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi, Jepang. (Red)

Ada tambahan idola yang masuk favorite gue belakangan ini, mungkin dari tahun 2016 kemarin kali yak, ternyata dulu gue pernah lihat pemain ini, dia masih kecil dan manis, tadinya gue gak ngeh, tapi pas gue lihat terjadi pemikiran otak dan ingatan yang menghasilkan "Aha! Gue tahu dia! Pernah lihat", waah otak gue bekerja dengan baik dan ingatan gue gak lupa sama dia itu tuh sesuatu~ mungkin karena mukanya masih sama cuman... badannya aja lebih... tinggi .____. bahkan dapat julukan "Dua Tiang" karena memang mereka tinggi-tinggi semua, gak kalah sama pemain Eropa, seperti Denmark. 

Namanya Liu Yuchen dan Li Junhui, mereka berdua tingginya diatas 190cm semua. Yang mana favorite gue? Liu Yuchen :3, kalau si Jahra Li Junhui dan kita gak main rebutan. Ini mengalir begitu saja. Si Wen... gak ambil suara, wkwkwk~ tapi kalau diperhatikan sebetulnya dua-duanya oke. Selepas dari wajah atau penampilan, skill mereka gak kalah jago lho dari senior-seniornya, mereka berdua sempat duduk di rank 1 BWF. Sebelum akhirnya duo tiang ini kejer-kejeran dengan Minions dan di tikung sama Om-om Denmark yang tenaganya masih oke walaupun umur udah kepala 3. Sekarang Minions rank 1 BWF diikuti oleh Om-om Denmark dan Liu Yuchen dan Li Junhui. Dan gue suka deg-deg-an sendiri kalau liat Minions lawan diantara keduanya. Walaupun akhir-akhir ini Duo Tiang suka kalah terus dari Minions.


 Aksi Liu Yuchen dan Li Junhui vs Pemain HongKong

Aksi service dari Liu Yuchen 

Ada kejadian yang seru juga yang gue persembahkan buat idola sendiri, posisi duduk gue berdekatan dengan lapangan 1 dan lapangan 3, lapangan 2 itu adanya disebelah kiri pojok gue, kita pilih tempat duduk yang memang jadwal para pemain yang buat kita nonton dan kebayakan di lapangan 1 dan 3. Moment saat Yuchen dan Junhui ini lewat, gue sebetulnya gak mau teriak macem-macem, tapi melihat mereka lewat itu kesempatan emas, apalagi lewat depan mata dan belum tentu lo bisa lihat mereka lagi. Jadi dengan berani gue teriak ke mereka, teriaknya gak sampai gimana-gimana kok, soalnya jaraknya cukup dekat, "Jia you" udah, dua kata tapi bermakna. Entah berapa kali gue ngomong itu mungkin ada 2 kali, tapi kata Wen, suara gue kedengeran, pasti! (*˘︶˘*).。.:*♡ kebahagiaannya aja sesederhana ini. Laaaa~

Oh ya, tahun ini pun (kalau gak salah tahun kemarin juga) Indonesia Open dilaksanakan pada saat bulan puasa, gue inget banget ada Ibu-ibu semangat buat dukung jagoannya. Pemain Indonesia semua dia dukung, teriak-teriak, padahal lagi puasa, kuat juga ini Ibu. Dan kayanya emang ini Ibu-ibu datang tiap hari deh, soalnya pas besoknya di siarin di TV gue berasa denger itu teriakan ibu-ibu, dan team gue setuju, wkwwk. Sasuga Oka-sama! Semangat mu itu menular, berasa gue pengen jadi beliau kalau punya anak dan anak gue lagi ikut lomba apa pun. =))


Tommy Sugiarto(Indonesia) vs Lee Chong Wei (Malaysia)

Nah idola kesukaannya si Wen nih, Lee Chong Wei, waahh dia tuh tipekal kalau lihat idolanya bakal serius nontonnya dan mata gak bakal lepas dari pandangannya. :3 walaupun lawan tuan rumah sendiri, gue yakin ada juga yang dukung Lee Chong Wei. Meskipun umur sudah kepada 3, bersama dengan Lin Dan, masih aktif main dan berjuang buat Negaranya. Angkatannya Taufik Hidayat dan Peter Gade. Salut 👍


Aksi Jonatan Christie, Indonesia. (Red)

Setelah puas tahun lalu gue berjumpa dengan Jojo, sekarang dia main lagi dengan lawan yang sama seperti tahun lalu (kata Jahra), awalnya gue gak inget, yang gue inget atap bocor aja pas dia lagi tanding =)). Ada yang teriak juga buat Jojo dan semangatin dia main. Gue jadinya anteng-anteng aja nontonya. Biar Jojo fokus juga, karena kadang kalau kebanyakan yang teriak-teriak pun pemain merasakan dorongan sekaligus tekanan. (*/ω\)

Tapi yang special tahun ini ialah, team Badminton♡fangirl punya idola baru lagi dari akhir tahun 2016 kemarin, Shi Yuqi.Tunggsl putra China yang sedang naik daun dan mengikuti jejak para senior-seniornya. Tapi sayang akhir-akhir ini prestasinya menurun, doi sempet duduk di rank 4 BWF. Sekarang di rank 8 BWF. Mungkin ini juga karena persaingan semakin ketat dari Negara lain, seperti, Denmark, India, dan bisa jadi Jepang akan mulai unjuk gigi tahun 2018 karena Momota akan kembali lagi~


 Shi Yuqi (China) vs Lee Hyun Il (Korea)

Ada kekaguman sendiri liat performa Lee Hyun Il ini, umur tidak menghentikan langkahnya untuk terus bermain, satu sisi seneng lihat idola satu sisi kagum sama legend :3 dari masi muda, sampai sekarang jadi appa, masih terus main, hehehe. Ada perasaan sendiri kalau punya pasangan hidup yang muncul di layar kaca untuk membanggakan Negaranya diatas lapangan. Oh ya, efek Shi Yuqi juga bikin Wen dan Jahra melaju sampai kedepan bangku buat ambil video dia sebelum masuk kelapangan, kalau Jahra gue gak heran, tapi seorang Wen, melakukan hal itu waaahhhh.... Cinta mati dah jatohnya! Wkwkwkwk.
Kebetulan match terakhir kita nonton itu ya Shi Yuqi, dulu kita balik habis Jojo selesai main, mungkin jam 6-an. Ini kita sampai jam 7-an. Demi~ selesai permainan kita siap-siap balik dan maju kedepan lagi buat salaman, dan gue akhirnya ikutan. Kata Jahra keringetnya nempel di tangan dia dan gak mau dicuci. =D


Aksi Chen Qingchen dan Jia Yifan, China. (Black) 

Yang ini, waaah patut diwaspadai, Chen ini mainnya sangar di depan net gerak sana sini terus dan doi dapat julukan Dora dari supporther Indonesia dan doi seneng-seneng aja, bahkan suka tulis Dora di IG-nya. Yifan ini manis mukanya, walaupun fans Dora banyak gue rasa kedepannya fans Yifan juga seiring waktu akan bertambah. Tetap semangat kalian berdua :3

Bonus :  Liu Yuchen

Akhir perjalanan gue dalam BCA Indonesia Open diakhiri dengan tulis menulis di papan yang sudah disediakan oleh para panitia buat dukung jagoannya :3 yap semoga tahun 2018 gue bisa pergi nonton lagi dengan orang-orang yang sama, yaa kalau bisa nambah personil yang mau merasakan kebahagiaan kecil menjadi keindahan harta karun like me (ง ื▿ ื)ว mari kita menikmati bersama.
Mungkin ada beberapa bagian yang gue gak tulis semuanya disini tapi gue cerita secara garis besar, karena kalau semuanya tangan ini dan yang baca pun pasti merasakan "Panjang bangat" =D 
Salam, Rose ʕ •̀ ω •́ ʔ see you again~