Friday, September 13, 2019

犬とバナナ


Bana..nana...na... yellow and sweet~ (* ^ ω ^) tulisan ini ai persembahkan untuk si Xiǎodì, tapi kalau dari umur sih si Oppa ini (Anjing ai, nama aslinya S***) seekor anjing yang suka banget dengan Banana bahkan melebihi dog food-nya sendiri, nah lho! Mungkin bukan suka lagi kali yak, sudah masuk tahap cinta sama Banana nampaknya si Xiǎodì ini. Jadi hampir setiap hari juga ai kasih Banana, hebatnya lagi semangat untuk dapat Banana itu luar biasa (o_ _)ノ彡. Xiǎodì yang tadinya duduk atau tiduran anteng di depan pintu bisa langsung bangun and menuju ke dapur karena ada yang makan Banana. Kalau udah begini biasa gak bakal beranjak kalau belum dapat Banana-nya. Tahan-tahan gak mau kasih tapi sekalinya lo lihat raut mukanya... failed ¯). Anda akan tidak tega, saking cintanya sama itu Banana jadinya berapa lama pun akan ditunggu. Sekarang jadinya lebih sering ada buah Banana di rumah dibandingkan buah-buahan yang lainnya, yaa... gara-gara si Xiǎodì ini. Hahahaha~ (‿⌒)

 
Awalnya gimana kok bisa suka sama Banana? Hmm... jujur saja ai sendiri pun lupa sebetulnya semenjak kapan and awal mulanya gimana. Bisa jadi dulu iseng-iseng kasih cium buah ini lalu reaksinya oke dan cobalah di kasih itu sepotong Banana. Responnya mantap ()b, Xiǎodì mau and mau lagi. Ai sempet browsing juga di internet buah apa saja yang bagus buat Anjing dan Banana masuk list yang paling top. Jadinya semenjak itu sering kasih Banana. Ai sendiri pun dari kejadian ini sebetulnya berencana mau buat snack khusus Anjing dengan bahannya ya Banana itu sendiri. Jadi terinspirasi dari Xiǎodìand buah favorite-nya, tapi masih wancana belum jalan-jalan, gas-nya belum hidup nih (help! =D)。゚(TT) ai search di internet pun dengan bahan dasar Banana buanyak sebetulnya, tapi memang buat manusia semua. Pernah juga ai kasih jus Banana mix yogurt ini enak bangat dah sumpah, tapi seinget ai perutnya Xiǎodì gak oke deh, jadinya sakit perut. Terakhir sih begini makanya gak kasih lagi, paling pure jus Banana-nya saja + es batu everywhere kalau mau kasih versi minuman.

Menyenangkan memang kalau lihat perliharaan sendiri suka buah-buahan, dan penasaran juga berapa banyak Anjing khususnya jenis Samoyed yang doyan Banana (◡≦). Sebetulnya coba buah-buahan yang lain juga, seperti apel (kulit and bijinya sudah dibuang yak) responnya kurang ( -_), semangka juga pernah tapi kurang mau juga (_ ). Pernah coba kasih lemon juga karena mau lihat respon asemnya itu, tapi ya B saja sih gak sampai kesel atau greget habis cicipin lemon. Lebih favorite-nya memang Banana (°°). Lucunya ialah saat ai lagi makan Banana suka gak mau habisin karena mau kasih ke Xiǎodì, padahal sudah dapat duluan dia tapi tetap saja mau kasih lagi. Karena biasanya ai suruh sit, hand (left and right), jump, dll. Semua dilakukan demi sebuah Banana.



Karenanya iseng-iseng jugalah ai bikin fan art yang berhubungan sama Anjing and Banana, walaupun masih kasar bangat + berantakan (kurang latihan setiap hari, sabarrr~). Dibandingkan lihat gambar Anjing lain Samoyed ini memang termasuk mudah, karena putih saja, tapi struktur gambar bulunya itu cukup... sulit buat ai sendiri. Jadinya masih seperti ini saja gambarnya. Pertama kali gambar Samoyed dan yang pasti tetep versi chibi ('^). Gak bisa lepas memang dari versi yang satu ini. hehehe~



Jadi isi blog kali ini ai persembahkan untuk si Xiǎodì and buah favorite sedunianya yaitu, Banana. Yang punya peliharaan atau yang gak punya tapi suka sama idola yang punya Anjing, Kuncing, Kelinci, dll bisa comment juga di bawah buah terfavorite perliharaannya apa, hanya jika kalian baca dan mau comment (..). Oh, boleh juga masukannya perihal gambar ai yang berantakan ini hehehe. Mungkin karena belum bener-bener serius dalam design jadinya hasilnya suka setengah-setengah, tapi tetep ai pamerin (ceritanya) hohoho :3.




Tuesday, September 10, 2019

The Secret Admirer

Apabila hal yang lo sukai bisa memberikan dampak yang positif dalam kehidupan sehari-hari, don’t stop! Jangan berhenti untuk melakukannya. Tentu dalam hal yang masih wajar dan positif ya. Terutama dalam rasa kagum lo pada seseorang, grup atau sesuatu, yang bermanfaat untuk membangkitkan semangat dan bisa membuat lo bahagia karenanya. Buat gua sendiri ini hal yang penting, dengan adanya perasaan kagum tersebut alasan lo untuk hidup akan terus bertumbuh. Kok bisa? Ok, ini berdasarkan pengalaman gua sendiri selama kurang lebih satu tahun. Lanjutan dari blog gua yang sebelumnya, “The Feeling of Admire”, gua rasa isi blog ini akan lebih terasa dalam... ya karena pengaruh dari kondisi orang-orang sekitar, hehehe. Bukan ajang curhat juga, gua mau menyampaikan perasaan yang ada di kepala dan hati gua yang mungkin sulit gua jelaskan. Oleh karena itu gua memilih untuk menulis. Ya, gua lebih suka menyampaikan isi kepala gua dengan menulis dari pada mouth to mouth. Kalau pun mau ngomong saat ini gua akan lebih memilih orang dengan sosok pendengar yang baik dan bisa kasih gua advice yang membuat gua melek dan sadar. Atau cukup didengarkan saja apa yang gua ngomong tanpa harus membandingkan dengan orang lain, ini cukup susah karena mulut kita suka gatel mau reply cerita orang, bahkan tanpa mikirin perasaan orang yang lagi cerita. Ini yang kadang gua alamin, sampai males jadinya buat cerita-cerita atau berbasa basi.

Ok lanjut! Kenapa nyambungnya sama dunia K-Pop? Karena gua punya cerita tersendiri, hohoho~
Akhir tahun 2018 lalu, tepatnya bulan Desember, moment ketika gua(dan kawan-kawan) pergi makan kwetiao sambil nonton acara tahunan di TV / channel Korea, gua menemukan hal yang menarik perhatian, yaitu terhadap sebuah grup yang berisikan 9 members. Alasannya? Pertama karena penasaran aja, iseng-iseng searching di internet, tahu-tahunya keterusan dan berhasil nyalip ketiga belas members sebelumnya. Gua akui jiwa sepuluh tahun lalu kumat pelan-pelan. Karena biasanya gua itu tipekal yang silent dalam mengekspresikan suka terharap K-Pop (untuk beberapa tahun belakangan ini) karena kalau yang dulu... wah... bahkan temen satu kelas gua tahu kali seberapa maniaknya gua waktu itu. Wkwkwk jadi malu sendiri kalau mengenang masa-masa sekolah.

Dari grup ini gua belajar, setiap orang pasti mengalami hari yang buruk dalam hidup mereka. Pada awalnya jumlah member ini memang sembilan orang, sampai akhirnya satu-satu tereleminasi. Pas gua nonton itu rasanya perih. Perih karena melihat perjuangan mereka sebagai tim, latihan sampai subuh setiap hari, ada perasaan yang tidak bisa ditebak, siapa selanjutnya yang akan masuk tiga terbawah dan tersingkir. Mereka berjuang keras demi masa depan, sedangkan gua sendiri terus diam di dalam sangkar, meskipun pintu sangkar itu terbuka dan sayap gua siap untuk membawa gua pergi jauh tapi gua masih terdiam. Terdiam karena terikat dengan rasa sakit hati dan luka batin dari perpustakaan masa lalu gua sendiri. Tidak tahu harus bagaimana, sampai gua melihat mereka yang lebih muda dari pada gua terus melanjutkan hidup mereka, karena kegagalan sekali bukanlah akhir dalam hidup mereka. Melihat perjalanan hidup mereka membuat gua pelan-pelan mencoba untuk menerima semua hal buruk yang telah terjadi selama ini. banyak rahasia dan perasaan yang gua pendam sampai yang bisa gua lakukan hanyalah menulis dan menggambar sebagai penggantinya. Untuk terapi dan penyembuhan gua sendiri. Berdamai dengan masa lalu memang masih sulit gua lakukan hingga saat ini.

Sampai di episode-episode terakhir dua orang yang tadinya tersingkir dipanggil kembali untuk menyelesaikan misi mereka yang terakhir dan menjadi pertimbangan untuk debut. Apakah mereka debut dengan tujuh member atau sembilan member. Banyak yang mendukung kesembilan member tersebut untuk debut, lebih dari 90% setuju. Hingga akhirnya ada kalimat dari CEO mereka yang gua inget untuk pelajaran hidup, mungkin kalimatnya tidak sama persis, ini komentar saat episode terakhir sebelum diputuskan kesembilan member tersebut disetujui oleh CEO mereka untuk debut dengan formasi awal dan lengkap.

Saya menyukai(mempunyai) anjing di rumah. Dibandingkan dengan robot anjing, robot ini sudah pasti sempurna. Ia bisa melakukan semuanya sendiri karena sudah terprogram, sedangkan anjing biasa tidaklah sempurna karena tidak bisa melakukan semuanya sendiri, mereka butuh bantuan manusia atau hewan lainnya untuk bertahan hidup.
Saat mereka perform dengan formasi tujuh member, mereka semua sempurna, tidak ada kekurangan sedikit pun pada mereka. Namun pada saat mereka tampil dengan formasi sembilan member, mereka terlihat menjadi tidak begitu sempurna, karena harus menutupi kekurangan members yang lain... tapi apabila mereka terlalu sempurna saya rasa itu juga tidak begitu baik, karena manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu saya putuskan untuk mendebutkan kesembilan member.

Ya... kurang lebih seperti ini perumpamaannya (kalau salah mohon koreksinya, itu pun kalau ada yang baca dan tahu siapa mereka wkwkwk). Tersadar dengan perumpaan itu sendiri, gua jadi inget sebuah quote yang menuliskan “Perfect is boring.” Dan “Normal atau sempurna itu membosankan.”, bahkan dalam dunia modeling pun saat ini ter-highlight dengan kalimat perfect is boring. Nah lho mulai random kan nih. Back to the topic, sejujurnya gua masih bingung sendiri bagaimana mengekspresikan lewat tulisan, terlalu banyak yang pengen gua tuangkan juga sebetulnya sampai lupa sendiri part-partnya, hahaha #nyess.

Saat mereka datang ke Jakarta awal tahun ini gua kaget karena baru ikutin dan tiba-tiba udah nongol aja berita datang ke sini. Biasanya gua gak sampai post di medsos, tapi yang kali ini sampai gua post dan ini tertanda gua mulai kumat lagi ngefansnya. Bahkan level app vlive-nya mendekati ketigabelas members. Cukup kaget juga, karena keasikan nonton tahu-tahu udah mendekati levelnya. Sayang gak bertahan lama, tapi masih gua dengerin lagu-lagu mereka. Karena mereka juga gua suka sama posisi rapper, ikut kebawa nuansanya padahal sebelumnya lirik doang tapi gak sampai menikmati dengan greget. Bertahan hanya dua bulan yak kalau tidak salah. Karena mulai awal Maret gua udah simpan photo-photo keduabelas members yang lain, mungkin kena virus penasaran dan isengnya di pertengahan sampai akhir Febuari kemarin. Sampai keterusan hingga saat ini.

Soal grup satu ini sebetulnya ikutin dari acara P101, salah satu membernya ikut dan memang tidak masuk dalam line-up debut (jujur ini gua malah bersyukur, karena lebih mantap di grupnya sendiri). Setelah selesai acara gua coba nonton variety show-nya mereka sebelum debut, awalnya nonton tapi baru sampai dua atau tiga episode gua stop. Karena waktu itu memang rasa ketertarikan gua masih belum terlalu asdfghjkl. Lumayan memang, karena pada dasarnya gua suka dengan formasi grup yang membernya banyakzz~ setelah mereka debut gua liat MV-nya, ya B aja waktu itu. Karena persaingan juga lumayan kan. Apalagi virus setelah P101 itu makin menggila. Ajaibnya pas come back mereka (mini album) gua save photo keduabelas membernya (bulan April 2018). Tadinya sempet mau gua delete dari gallery, tapi ada rasa gimana gitu dan pas gua inget-inget lagi mungkin ini semacam takdir.

Ada satu member yang jadi MC di ASC dan namanya sama dengan MC lainnya, pas lihat ya ada rasa tertarik tapi belum sampai mau iseng-iseng. Hal yang paling gua inget ialah, gua bingung ngebedain si Twins (julukan dari para fans-nya karena kemiripan mereka), ya gua kena juga tuh virus bingungnya makanya gua gak jadi penasaran waktu itu. Malah sekarang penyebab gua suka sama mereka karena si Twins ini #laah. Karena penasaran (akhirnya) gua iseng kan tuh korek-korek dan bener aja jadinya ninggalin yang lama demi yang baru (OMG!). Bahkan vlive-nya melebihi dua level dari yang sebelum-sebelumnya dae to the bak! Niat lho gua kali ini, padahal biasanya silent aja, beda memang rasanya. Biasanya gua gak umbar di medsos, sekarang dikit-dikit mulailah itu semua, tapi untungnya gak sampai rame di tl karena masih kalah sama fans yang lain. Kkk

Pas gua review come back sebelum-sebelumnya, satu member memang hiatus dan itu Bias nomor satu dari duabelas. Gua gak pernah ngerasain Bias sendiri sampai hiatus beberapa bulan karena cidera gitu sih. Setelah tahu penyebabnya, ada feeling kalau cidera ankle atau daerah kaki apalagi sampai di operasi gitu ya... bye bye. Sembuhnya mungkin makan waktu dan harus extra hati-hati. Apalagi posisinya dance pula. Perjuangan memang biar sembuh total. Sayang... come back D3x (August 2019) ini malah terjadi lagi, kembali hiatus dan jadinya ngerasain gimana rasanya kalau Bias hiatus, memang kurang rasanya. Gua sendiri yang baru bener-bener ikutin rasanya asdfghjkl, gimana para fans yang udah ikutin dari awal. Terutama para fansite-nya, no photos and video yang terbaru.

Mungkin masih banyak orang bertanya-tanya kenapa sampai sebegitunya seorang fans kalau liat Bias atau idolnya hiatus, susah memang ngejelasinnya kalau gak ngalamin sendiri. Karena kadang masih banyak juga orang mikir kejadian ini dianggap berlebihan. Padahal sebetulnya feeling-nya sama pada saat orang yang ada di sekitar lo, terutama orang-orang yang lo sayang, jatuh sakit, cidera, luka dll. Pasti ada rasa khawatir dan berharap cepet sembuh. Yang dekat sudah pasti kita bisa dapat kabarnya, kalau yang Idol gini biasanya hanya dapat kabar di awal, kalau mereka sakit dan harus istirahat dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Yang tahu hanya keluarga, para membernya, dan perusahaannya sendiri. Fansnya apa kabar? Tunggu hasil update dan itu biasanya makan waktu cukup lama buat denger kabar terbarunya lagi. Perbedaannya dari status, orang biasa yang sakit dengan public figure yang sakit. Otomatis perhatian ke public figure. Positif dan negatif dalam menyikapi hal ini udah pasti ada, tinggal bagaimana para fans-nya tahu batas. Sebab, hanya karena ulah beberapa fans satu grup atau idol di cap jelek (ya, sering terjadi), saran gua sih bergaul atau ikutin fans yang punya pola pikir dan energi positif. Gak jelek-jelekin member lainnya, hanya karena kita cuman suka satu atau dua Bias doang, mereka berhak untuk menjadi diri mereka sendiri dan bahagia dengan profesinya, yang penting kita dukung secara positif, okay? Dukunglah secara utuh, jangan incer grup hanya mau cari atau nambah Bias baru dan yang penting pas lo udah suka sama satu grup itu member yang lain, yang bukan Bias lo mungkin, jangan sampai lo jelek-jelekin, mereka semua satu tim, jadi dukung dengan energi yang positif. ;)

Kebetulan grup idol yang lagi bersarang di otak gua ini (ya.. karena hampir tiap hari gua nonton variety show mereka berulang-ulang bahkan, baik yang lama atau yang baru, mantav) orang-orang suka berkomentar bahwa mereka hanya Visual-nya aja, ya memang cakep-cakep semua (gua akui). Tapi kalau gua denger lagunya gak kalah asik juga kok. Apalagi beberapa membernya buat lagu itu sendiri. Di era sekarang para idol harus mandiri dalam hal musik, terutama nulis lirik, rap, buat dance dll. Beda dari generasi sebelum-sebelumnya, sekarang sudah banyak yang bisa produce sendiri. Saingan pun makin ketat, karena banyak remaja di sana yang mempunyai impian atau berkeinginan menjadi idol. Banyaakkk bangaaattt! Gua sendiri gak tahu proses latihan mereka sebelum debut bagaimana, tugas center seberat apa, istirahatnya hanya dua sampai tiga jam sehari atau mungkin kurang, setiap menit mereka harus latihan demi menjadi idol , kalau masih sekolah... kebayang kan kalau kita sendiri tidur kurang cukup di kelas aja gak bakal konsen. Mereka para trainee ini selain sekolah harus ke tempat latihan, waah... gila sih ini kalau motivasi lo gak kuat, bakal capek. Semua proses ini gua gak tahu, sampai akhirnya ada acara P101, semua di kasih lihat gimana dan ternyata perebutan center itu gila... now or die. Waktu mereka hapalin satu lagu (nyanyi dan dance) cuman di kasih waktu tiga hari, kemudian ada tahap lainnya seperti evaluasi konsep, bikin dance dan lirik lagu sendiri hanya dalam kurang lebih satu minggu(?) singkat. Wah... jujur gua salut sama mereka semua. Ini masalah fisik dan mental. Kalau cuman salah satunya saja yang kuat, byee~ baik fisik maupun mental harus imbang menurut gua.

Apa yang bisa sampai gua jatuh cinta sebegitunya? Jujur, gua sendiri dulunya gak begitu suka dengan yang namanya “skinship”, kalau ada temen gua sendiri mau gandeng lengan atau tangan aja kadang gua tolak, atau memang situasinya lagi rame takut hilang ya pasrah ayee mah. Apa boleh buat wkwkwk. Dari pada ketinggalan di belakang, gak lucu juga, udah badan kecil, pendek, dan kurus gini :3. Anehnya dari grup ini gua nyaman-nyaman aja lihatnya dan gua melihatnya itu hal yang sangat positif, tapi memang lebih ke iri. Efek kesepian kah? Ya bisa jadi. Seiring waktu yang tadinya di grup chat aktif sekarang berubah jadi jarang dan beralih ke grup-grup kecil atau chat one by one karena kesibukan masing-masing. Walau sebenarnya yang gua percayai ialah, gak ada orang yang bener-bener sibuk ini masalah prioritas aja sih. Karena ada orang yang bisa update status, share atau post something di medsos, tapi di chat lama balesnya bahkan mungkin lupa, meskipun itu bukan hal yang urgent bangat. Tapi makin lama itu yang membuat gua jadi terbiasa dan malas buat chat, apalagi kalau basa-basi. Wahh... gua lebih doyan sama yang to the point. Yang dulunya gua suka bales cepet sekarang kalau ada notif ya gua liat doang, bukanya nanti-nanti. Makanya larinya ke dunia ini, emang ada hubungannya? Buat gua sendiri ada. Susah gua jabarin juga kalau lo gak ngalamin sendiri (padahal udah dituangkan di atas tulisan masih aja bingung jabarinnya T.T) I’m thinker btw, not talker, hehehe~

Keakraban mereka layaknya keluarga sendiri suka bikin gua senyum pahit, dalam lubuk hati yang dalam pasti ada keinginan ngerasain nuansa seperti itu, walau sebenarnya gua sendiri gak pandai mengekspresikan perasaan gua, makanya kalau pas cerita apa yang ada di kepala sama yang keluar dari mulut suka asdfghjkl pada akhirnya, bukan itu yang mau gua sampein tapi... how to explain this feeling??? Akibat adanya tembok dan jurang juga dalam hubungan di lingkungan dalam, jadi kalau lihat grup ini... ada rasa sedih, gua bisa lihat betapa akrabnya mereka satu sama lain dengan keluarga atau teman mereka sendiri. Ada rasa bangga yang tidak bisa dilukiskan pasti, ya gua sedih karena menyadari betapa payahnya gua dalam mempertahankan suatu hubungan, baik yang di dalam maupun di luar. Malah gua jadinya menjauh dan membuat tembok dan jurang sendiri. Gua takut, bikin luka di hati orang lagi, gua gak tahu apakah dari dulu gua sepayah ini dalam hubungan, makanya kadang kalau lagi ngumpul sama lingkungan dalam gua lebih memilih diam, tapi kalau sama lingkungan luar gua fine. 

Apa ini akibat dari retakan yang ada di dalam dan hanya yang di luar yang bisa gua nyaman-nyaman saja. Tapi seiring waktu yang di luar pun mulai... terpencar. Ya, gua jadinya memang malas buat chat sama orang-orang, hahaha. Sorry, tapi karena sudah terbiasa jadinya no problem buat gua. Memang ada kemungkinan dari karakter gua sendiri yang menimbulkan tembok itu, satu sisi gua gak mau berubah hanya untuk menyenangkan orang lain dan nyaman kalau ada di dekat gua. Gua terima yang suka diri gua apa adanya, walau jadinya punya kerabat atau kenalan yang lebih dikit dari pada orang lain. Kalau ada yang berpikir “mungkin itu akibatnya makanya lo merasa kesepian, dijauhin, ditinggal.” Atau yang lainnya, ya bisa jadi, tapi justru karena itu gua jadinya terbiasa untuk sendiri. Terlalu banyak juga jadinya ngegosip, omongin orang dll. Gua akan melihat hal ini untuk mental gua sendiri, yess!

Oleh karena itu, kenapa grup yang ini sangat berpengaruh dengan kehidupan gua. Ada sebab dan akibat dari masa lalu, sampai akhirnya gua menuangkan isi pikiran dan perasaan gua pada sebuah buku kosong dengan menggambar dan menulis, ceritanya selesai pas awal Januari 2019 kemarin. Tapi untuk judul dkk-nya baru bener-bener finish awal Februari (mikirin judulnya kelamaan), cerita ini sendiri gua posting dalam IG (@rosedepastel) yang memang khusus buat cerita pendek ini dan masih berlanjut. Awalnya gak mau gua publish, rencana awal mau coba jadiin buku, tapi gua pelan-pelan coba dari digital dulu aja *nah lho kok bahasannya jadi campur aduk hahaha* promosi bentar yak.

Inilah yang menyebabkan rasa admire gua ke grup ini berbeda dari pada sebelum-sebelumnya, karena pengaruh kondisi stress dan mental gua sendiri dalam kurang lebih satu tahun ini. penyembuhan gua selain nonton Badminton (heyaa akhirnya disebut), nonton, dengerin lagu, baca komik atau novel, main sama anjing gua, gambar, dan menulis, inilah yang paling berpengaruh. CLBK yang lama berpindah ke grup ini. gua gak tahu sampai kapan gua akan admire sama mereka, karena yang sebelumnya aja gak loyal... gua harap yang ini loyal selama tiga sampai lima tahun minimal.

Karekter gua dalam admire idol sebetulnya termasuk yang silent (banget mungkin), gua gak beli album mereka, merchandise, light stick dkk mereka satu pun. Ada album satu, itu pun kayak malak sebagai hadiah kelulusan wkwkwk. Sisanya gak ada sama sekali, karena dari pengalaman dulu yang sering beli majalah K-Pop dan sekarang gak ada tempat buat simpen itu semua dan jadinya gak cantik aja gitu tempat buat nyimpannya dan jadinya sia-sia. Ada beberapa majalah yang isinya gua gunting-gunting buat refrensi fashion style-nya dan gua tempel di buku. Itu pun belum semuanya, tangan gua keburu pegel (sama seperti gua nulis ini #plaak). Apa gua iri sama fans yang koleksi semua album, merchandise, light stick dkk yang lengkap? Hmm... awalnya iya, tapi sekarang gak, B aja. Gua tahan-tahan juga itu sebetulnya. Ada yang hampir mau beli tapi gua coba mikirin seminggu bahkan lebih, ternyata rasa mau beli itu malah pelan-pelan hilang aja. Gak tega juga gua beli tapi gak ada tempat buat pamerinnya, ciyusan gua lebih suka terpajang dengan amat sangat baik dan rapi.

Selain itu karena grup ini juga gak sampai hit banget di kenalnya jadinya lebih nyaman buat ikutin. Gua pribadi memang lebih suka grup yang gak terlalu terkenal luas dan besar, variety show-nya biasa lebih banyak dan lebih aktif buat promosi (biar nambah popularitas), dari mereka sendiri memang ada impian supaya terkenal secara global, tapi gua harap mereka menuju hal itu pelan-pelan, tidak terkenal sampai luas atau fansnya belum jutaan bukan berarti mereka belum sukses. Berhasil debut dan bertahan selama kurang lebih lima tahun saja sudah bagus, mengingat banyak saingan juga. Akan ada waktunya buat mereka bersinar pasti. Gua harap ini yang terakhir, semoga... dan yang penting lebih lama ikutinnya gak pindah-pindah rumah lagi. Yang lama masih gua ikutin tapi gak seaktif yang ini, ada rasa keraguan dari diri gua sendiri juga sebetulnya, apakah gua bukan orang yang loyal, karena sukanya gak bertahan lama “o _ o”. Semoga sih ke depannya gak ada yang bikin Boom grup baru lagi, walaupun itu mustahil. Ribuan trainee menunggu untuk keluar dari cangkangnya~

Ya jadi inilah alasan mengapa grup yang berisikan keduabelas ini sangat berpengaruh dalam kehidupan gua saat ini, gua suka mereka pada saat gua mau keluar dari masa lalu yang membuat gua sendiri terjebak dan gak bisa melangkah, sulit untuk melawan trauma yang sulit gua gambarkan. Buat gua sendiri ini semacam takdir, dulunya gua lirik tapi B aja, sampai akhirnya gua beneran CLBK parah ke grup ini. Yang tadinya gua notice sedikit malah beranak cucu, hahaha. Bisa jadi akibat dari masalah hidup gua (yang gua jabarkan di atas) makanya jadinya grup ini menjadi penyelamat gua. Sejauh ini gua belum bosen, walaupun nonton variety show mereka berulang-ulang sampai hapal habis ini apa text-nya apa. Hasilnya positif ke gua sendiri, gua bisa lebih menerima hidup gua yang masih kekurangan ini itu, tapi untungnya dibalik itu semua hidup gua selalu berkecukupan. Tidak ada masalah finansial seperti dulu, meskipun saat ini gua masih dengan status bebas (saat menulis ini), tapi gua sendiri tidak tahu apakah sebentar lagi kebebasan itu menghasilkan sebuah hasil (lagi nunggu kepastian ceritanya). Ada rasa deg-deg-an pasti untuk memulai seuatu yang baru dan mulai lagi dari nol, tapi gua harap kata menyerah, lari dari kenyataan, dan menyesali hidup itu musnah dalam kamus kehidupan gua. Kalau ini berhasil pun semua berkat grup yang gua sukai, karena gua terinspirasi dari mereka semua. Terdengar sepele, tapi tidak buat gua sendiri karena ini yang gua butuhkan~

Ok, gua rasa sekian cerita gua perihal dunia K-Pop yang meracuni gua secara positif, memang pasti ada bagian-bagian yang terlewat tapi yang gua sampaikan melalui blog ini sebagai bukti bahwa tambahan energi positif gua berasal dari dunia ini. Alasan gua masih mau lanjutin hidup ini juga karena mereka (apa gua pernah berencanan mengakhiri hidup? Ya, pernah memang J) dan akan selalu gua ingat nuansa selama gua down, mereka yang membuat gua bangkit pelan-pelan. Memang lambat, tapi satu hal yang gua pelajari dari yang lalu ialah, selambat apapun atau sedikit apapun progres yang gua atau lo lakukan dan buat itu tetaplah sebuah progres, jangan terlalu sedih pada masa lalu, karena kita hidup untuk masa depan bukan untuk masa lalu. See ya~







Thursday, August 29, 2019

The Feeling of Admire





Rasanya ada yang kurang kalau gua sendiri tidak membagikan cerita atau kisah tentang perasaan mengagumi pada sesuatu (kali ini bukan soal Badminton yak :3). Kali ini jatahnya datang dari dunia entertainment. Dulu pernah gua tulis kisahnya di blog ini dengan judul How Can I Love You? (edit title, karena yang dulu ada pake bahasa Korea via google translate tapi pas gua cross check lagi sekarang itu ngaco v(^.^)”) dan itu udah lama banget. Saat itu jaman-jamannya gua sendiri masih berlebihan (re:alay akut www) sampai maniak banget sama dunia K-Pop. Bahkan judulnya aja sampai ada kata “Love” yang sebetulnya gua suka geli sendiri karena tidak biasa menggunakan kata “Love” hahaha~

(Btw, blog roseyumeo ini blog ke dua gua, karena yang pertama sempet lupa password-nya dan langsung bikin baru lagi dengan memindahkan postingan-postingan lama ke blog yang sekarang ini, dulu namanya kiirosano. Tetep yak ada bau-bau nama Jepang hehe)


Jadi, selama kurang lebih sepuluh tahun ini ada satu hal yang tidak pernah berubah dari rasa kagum gua terhadap sebuah grup. Entah itu yang berjumlah sedikit ataupun yang banyak. Selalu ada kisah dibalik itu semua dan alasan mengapa gua sendiri bisa kagum sampai saat ini. Ya, walaupun gua sendiri sempat mengalami yang namanya “jenuh” dan “bosan” terhadap rasa kagum itu. Atau bisa dibilang “hiatus” beberapa tahun dari dunia K-Pop, lalu balik lagi seperti ngalamin cinta lama bersemi kembali, OMG!



Cerita di blog yang lalu itu gua sendiri comment, “My opinion about KPOP... and will be continue (maybe) kkk~ :)” dan akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya baru sekarang kesampean untuk lanjutin kisahnya. Lama bangat emang, baru ada dorongan buat nulis lagi. Dengan tema yang sama yaitu K-Pop, otomatis era yang dulu waktu gua tulis dengan yang sekarang sudah banyak yang berubah dan “berpindah” hati ke grup yang baru serta yang lebih muda. Tapi tidak menghilangkan rasa respect gua terhadap generasi yang sebelumnya. Karena di era sekarang ini sebetulnya jauh lebih mudah untuk dikenal dari pada yang dulu dan itu yang buat gua sendiri terus respect sama generasi-generasi sebelumnya untuk melebarkan sayap keluar negri dan sukses seperti sekarang ini.


Gua sempet berhenti dalam dunia K-Pop pas tahun 2012 yang lalu, saat gua mulai kuliah. Alasannya karena awalnya pas gua masih koleksi majalah K-Pop ada kejadian dimana gua minta bokap buat beliin (biasanya gua pake duit tabungan atau jajan) tapi waktu itu berhubung lagi jalan-jalan bareng dan lihat edisi terbaru udah keluar, mintalah gua ke bokap. Dan sejujurnya itu cukup membuat gua sendiri nyesek. Sebelumnya ada kejadian mau ganti atau beli batre baru buat jam tangan (lupa buat jam tangan siapa) dan harganya sebetulnya dibawah harga majalah itu, sampai bokap bilang begini (kalau gak salah), “Gak beli batre baru tapi malah beli majalah K-Pop yang harganya lebih mahal.” Kurang lebih kaya gini ya, gua lupa juga kalimatnya gimana, tapi nadanya itu bikin gua kapok buat minta dibeliin lagi dan emang kena sindiran, ya.. gua sendiri sebagai anak memang punya rasa ego tapi gua gak suka aja caranya. Padahal bisa ngomong jujur aja gak bisa beliin, it’s ok gua pasti bisa ngerti. Sebetulnya gua sendiri memang lebih sering pake duit hasil tabungan kan, dan majalahnya itu stok-nya sedikit jadinya gua suka buru-buru beli sebelum kehabisan. Gak enak aja kalau ketinggalan satu edisi.


Ada rasa sakit hati memang, kenapa moment-nya gak pas dan memang waktu itu kondisi keuangan masih belum stabil ya. Salahnya gua juga gak bisa nahan buat gak beli, tapi satu sisi pengen banget langsung punya. Serba salah sih, karena bokap juga tipe yang gak tega kalau anaknya ada sesuatu yang mau dibeli ya pasti dikasih, walau nantinya mungkin ngomel sendiri. Hahaha~

Mulai saat itu (mungkin sampai saat ini) gua mulai hati-hati kalau mau beli barang, baju atau yang lainnya. Sebisa mungkin emang pake duit atau kartu(heyaaa) gua sendiri kalau mau beli barang yang gua mau. Sebetulnya dari jaman sekolah juga gua jarang minta duit, biasanya mengandalkan dari sisa uang jajan dan tabungan habis imlek, lumayan kan duitnye. Ciyusan gara-gara moment kecil itu rasa excited gua dengan dunia K-Pop perlahan berkurang dan menghilang. Gua gak mau sampai keluarga gua mikir gara-gara untuk memuaskan kesukaan gua terhadap dunia K-Pop sampai bikin susah orang karena merchandise-nya (dulu belum jamannya album untungnya). Ditambah lagi pas masuk kuliah berjumpa dengan orang-orang yang suka juga dengan dunia K-Pop dan ternyata lebih maniak dari pada gua. Semua informasi yang mereka bicarakan rata-rata sudah pernah gua dengar bahkan tahu. Sehingga terlahirnya perasaan untuk mundur pelan-pelan secara alami dari dunia yang satu ini.



Pada tahun 2015, mungkin bulan September – Oktober, teracun kembalilah gua karena temen gua waktu itu lagi buka laptop di hall kampus, lagi nyantai-nyantai nunggu kelas selanjutnya mungkin waktu itu dan nyetel lagu dari sebuah grup yang berisikan 13 member. Saat itu gua belum tertarik dan memang tidak kepikiran buat masuk ke dunia K-Pop lagi. Memang dari dulu gua tertarik dengan grup yang jumlah member-nya banyak dan paling sedikit normalnya lima sampai tujuh member. Pas pertama denger lagunya belum ada panggilan buat menggali lebih dalam lagi, menarik memang lagunya dan fresh banget, beda auranya. Waktu itu temen gua ada yang bilang pilih aja dulu yang mana, pas ada yang gua suka ternyata temen gua juga suka. Oke untuk bagian ini biasanya yang paling gua hindari, suka dengan Bias yang sama. Jadi gua cari lagi yang lain. Ada satu member yang menarik perhatian gua, sayangnya munculnya cuman beberapa detik. Sampai gua mikir “Ini anak kemana??” hahaha tidak terlihat sampai akhir. Lalu akhirnya gua pun beralih ke member yang lain dengan rasa penasaran anak yang hanya muncul beberapa detik itu. Ternyata dia Maknae dalam tim itu dan jamannya masih minim part-nya. Akhirnya ketemu satu Bias (pada awalnya yang kemudian bertumbuh menjadi suka dengan semua full team-nya) yang ternyata posisi dia ada di performance team sebagai leader dan bersatu dengan si Maknae itu. Jodohlah sudah ini namanya. Macem dapat double jakcpot karena satu divisi, kkk~


Perlahan malah makin menjadi, yang tadinya di gallery gua cuman isinya beberapa Bias menjadi semua photo member-nya tersimpan di gallery. Gua coba nonton variety show-nya mereka dari sebelum debut sampai sudah debut. Menariknya ini grup pertama yang dikenal sebagai “Self-producing” idol group dan memiliki tiga unit, “Hip-Hop Unit”, “Vocal Unit”, dan “Performance Unit”. Dengan masing-masing mempunyai leader-nya di setiap unit-nya. Konsep ini sangatlah baru, unik, fresh, dan menarik untuk diikuti sebetulnya. Bahkan sekarang grup ini termasuk grup yang sukses, berkat kerja keras dari para membernya dan tentunya fans-nya juga dong. ^^v

Tapi jujur gua suka iri dengan kompaknya grup ini (gak cuman grup ini tapi begitu pula dengan yang lain) eratnya hubungan mereka mungkin melebihi dari hubungan keluarga mereka sendiri. Ada situasi dimana kalau lo sendiri lebih akrab sama temen atau sahabat lo dibandingkan dengan sodara kandung lo sendiri, ya kan? Gua melihat dan menilai hal ini ialah suatu yang normal, karena tidak semua sodara itu akrab dan memiliki hubungan yang baik, akan ada masa-masanya hubungan itu dibatasi oleh tembok atau bahkan jurang.



Makanya pas gua ikutin grup satu ini ada perasaan iri, gua mau punya hubungan pertemanan seperti mereka, hubungan yang layaknya seperti keluarga sendiri, saling menutupi kekurangan dan memberikan energi yang positif satu sama lain, sampai rasa lelah, capek, susah, dan stress itu seolah tidak ada. Tidak semua K-Pop itu tentang visual, lagu, dance dan lainnya. Tapi ada yang lebih dalam lagi dari pada itu semua, yaitu, hubungan tali persahabatan mereka. Dari hubungan yang positif tersebut terpancar energi yang membara dan membuat mereka bahagia menjalani profesi atau pekerjaannya. Ini sisi positif-nya. Tentu ada negatif-nya, segala sesuatu pasti ada sisi minus dan plus-nya, bukan?


Terutama dari para fans, sikap dari fans membawa pengaruh yang besar terhadap idol yang mereka idolakan tersebut. Banyak yang tidak nyaman atau menganggap dunia K-Pop itu berlebihan karena reaksi dari para fansnya sendiri. Dari yang dulu gua belajar satu hal, simple tapi sebetulnya susah buat dijalani,



Ketika lo menyukai atau kagum dengan sebuah grup atau idol, jangan terlalu berlebihan atau bahkan sampai di luar batas. Mereka juga sama seperti kita, manusia normal, dan butuh kehidupan orang-orang pada umumnya di luar status idol-nya tersebut.



Dengan pengalaman kurang lebih sepuluh tahun ini, gua tahu mana karakter fans K-Pop yang baru lima tahunan atau kurang dari itu sampai yang sudah sepuluh tahun lebih dalam menyikapi idola mereka. Gua nyaman dengan para fans K-Pop generasi yang dulu-dulu dibanding dengan sekarang. Mereka lebih dewasa pastinya, walaupun gua yakin awalnya semua pasti sangat membesar-besarkan idola mereka secara berlebihan (karena gua juga begitu v(o u o)v dulunya...) yang sekarang memang lebih banyak fans-nya dan idol grup pun terus berdatangan. Jadinya lo tidak akan kehabisan Bias, ya seperti itu gambaran sekarang ini. Tentu ini opini gua yak. Bukan secara global, apa harus gua melakukan research dunia ini lebih dalam? =)) noo...   

Gua tidak serajin itu buat analisis, apalagi MV-nya, baah... gua tunggu comment aja. Komentar dan analisis para fans sangat fantastic sampai gua sendiri kagum sama pola pikir analisis mereka.

Oke, lanjut ke tahun 2017. Setelah dua tahunan gua ikutin, tiba-tiba perasaan yang lama tumbuh lagi. Jenuh... padahal lagu mereka itu sangatlah menarik dan bakal tergiang di telinga lo terus, karena lagu mereka yang khas. Sempet jenuh beberapa waktu, sampai final-nya di tahun 2018 mungkin. Pelan-pelan udah gak ikutin lagi, gak serajin dululah ceritanya. Gua kadang bertanya-tanya sama diri sendiri, apakah gua bukan tipekal orang atau fan yang loyal dan setia ya? Dulu juga ngalamin situasi seperti ini dan muncul lagi. Bisa jadi karena gua sendiri tidak benar-benar serius suka dengan mereka... mungkin? Atau karena gua sendiri secara tidak sadar membatasi rasa kagum dan suka gua supaya sadar bahwa jangan terlalu berlebihan dalam menyukai dunia K-Pop seperti waktu dulu.



Namun hasil rasa admire yang gua lakukan dari dulu ini menghasilkan kado yang manis, di pertengahan tahun 2018, pada bulan September yang lalu gua berhasil nonton konser dengan uang gua sendiri bareng dengan teman gua. Berdua! Ya lebih enak kalau ada temannya, dan Bias-nya pun beda untungnya jadi gak rebutan, wkwkwk. Gila, itu moment yang bikin gua CLBK lagi dan lagi. Padahal udah sempet jenuh tahu-tahu sayang lagi :3 macem putus-nyambung terus. Gua menikmati pastinya, walaupun orang di sekitar gua pada lompat-lompat, semangat buat ikutan nyanyi, teriak-teriak, pake bando kelap kelip sampai mata gua gak enak buat lihat ke panggung (thanks to you, sis!) sampai gua sendiri mikir lain kali kalau mau nonton mending cari yang tempat duduk. Karena gua berdiri aja anteng bangat, gua bangga sama grup satu ini sampai rasanya gak bisa berkata apa-apa selain fokus nonton tanpa curi-curi photo. Kecuali pas encore yee, moment yang boleh diabaikan pake kamera kalau gak ada security-nya. Lumayan buat kenang-kenangan. Bonusnya ialah, hari itu kaki kiri gua bermasalah, macem urat kejepit gitu, ampe agak pincang, udah kaki kanan bermasalah dan pada hari itu kaki kiri pun ikutan. Ajaibnya selesai konser rasa sakit itu pun sirna, gak langsung sembuh total tapi lumayan ngurangin. Jadi penyembuh gua itu berasal dari nuansa konser itu sendiri, thank you so much!!!


Tapi, saat akhir tahun 2018 yang lalu... gua mulai meninggalkan “rumah” awal dan terbang cari kesenangan yang lain. Gua jatuh cinta dengan grup yang lain di akhir 2018 sampai awal 2019, grup yang terbilang awesome untuk menciptakan lagu, mereka juga produksi lagu-lagu mereka sendiri. Grup yang berisi sembilan member ini datang ke Indonesia pada awal tahun 2019 yang lalu. Dari grup ini gua suka dengan rap position, sadiss! Kemudian lagu-lagu mereka gak selalu tentang cinta, nah ini yang bikin gua asdfghjkl. Tapi sayang ini gak bertahan lama karena ternyata pas gua terbang itu gua putar balik ke tempat yang dulu pernah gua mampir tapi gak gua ikutin dan gak lama-lama tinggalnya, karena masih kena virus dari 13 members. Hingga rasa cinta gua terhadap 12 members ini hampir sama atau mungkin lebih (karena gua mulai berlebihan lagi ini sukanya, OMG!) dengan ke-13 members sebelumnya. Tadinya mau gua lanjutin ceritanya di sini, tapi ini aja udah sampai lima halaman astaga, mending gua bikin dua part. Karena... kali ini grup-nya bikin gua bener-bener beda ngerasainnya. Efek dari situasi yang gua alami selama kurang lebih setahun belakangan ini. Jadi memang pengaruh dari kondisi mental dan fisik gua ini yang bikin nuansanya beda dari sebelumnya.

So akan gua lanjutkan di part kedua nanti, hehehe ;) moga gak mogok atau nunda! Bisa lama lagi nulisnya. =^ o ^=


All fan art by @RoseYumeO
Inspired from everywhere :3