Rasanya ada yang kurang kalau gua sendiri tidak membagikan cerita atau kisah tentang perasaan mengagumi pada sesuatu (kali ini bukan soal Badminton yak :3). Kali ini jatahnya datang dari dunia entertainment. Dulu pernah gua tulis kisahnya di blog ini dengan judul ” How Can I Love You?” (edit title, karena yang dulu ada pake bahasa Korea via google translate tapi pas gua cross check lagi sekarang itu ngaco v(^.^)”) dan itu udah lama banget. Saat itu jaman-jamannya gua sendiri masih berlebihan (re:alay akut www) sampai maniak banget sama dunia K-Pop. Bahkan judulnya aja sampai ada kata “Love” yang sebetulnya gua suka geli sendiri karena tidak biasa menggunakan kata “Love” hahaha~
(Btw, blog roseyumeo ini blog ke dua gua, karena yang pertama sempet lupa password-nya dan langsung bikin baru lagi dengan memindahkan postingan-postingan lama ke blog yang sekarang ini, dulu namanya kiirosano. Tetep yak ada bau-bau nama Jepang hehe)
Jadi, selama kurang
lebih sepuluh tahun ini ada satu hal yang tidak pernah berubah dari rasa
kagum gua terhadap sebuah
grup. Entah itu yang berjumlah sedikit ataupun
yang banyak. Selalu ada kisah dibalik itu semua dan alasan mengapa gua sendiri bisa kagum
sampai saat ini. Ya,
walaupun gua sendiri sempat
mengalami yang namanya “jenuh” dan “bosan” terhadap rasa kagum itu. Atau bisa dibilang “hiatus” beberapa
tahun dari dunia K-Pop, lalu balik lagi seperti ngalamin cinta lama bersemi
kembali, OMG!
Cerita di blog yang lalu itu gua sendiri comment, “My opinion about KPOP... and will be continue (maybe) kkk~ :)” dan akhirnya setelah bertahun-tahun
lamanya baru sekarang kesampean untuk lanjutin kisahnya. Lama bangat emang,
baru ada dorongan buat nulis lagi. Dengan tema yang sama yaitu K-Pop, otomatis
era yang dulu waktu gua tulis dengan yang sekarang sudah banyak yang berubah
dan “berpindah” hati ke grup yang baru serta yang lebih muda. Tapi tidak
menghilangkan rasa respect gua terhadap generasi yang sebelumnya. Karena di era
sekarang ini sebetulnya jauh lebih mudah untuk dikenal dari pada yang dulu dan
itu yang buat gua sendiri terus respect sama generasi-generasi sebelumnya untuk
melebarkan sayap keluar negri dan sukses seperti sekarang ini.
Gua sempet berhenti dalam dunia K-Pop pas tahun 2012 yang
lalu, saat gua mulai kuliah. Alasannya karena awalnya pas gua masih koleksi
majalah K-Pop ada kejadian dimana gua minta bokap buat beliin (biasanya gua
pake duit tabungan atau jajan) tapi waktu itu berhubung lagi jalan-jalan bareng
dan lihat edisi terbaru udah keluar, mintalah gua ke bokap. Dan sejujurnya itu
cukup membuat gua sendiri nyesek. Sebelumnya ada kejadian mau ganti atau beli batre
baru buat jam tangan (lupa buat jam tangan siapa) dan harganya sebetulnya
dibawah harga majalah itu, sampai bokap bilang begini (kalau gak salah), “Gak
beli batre baru tapi malah beli majalah K-Pop yang harganya lebih mahal.” Kurang
lebih kaya gini ya, gua lupa juga kalimatnya gimana, tapi nadanya itu bikin gua
kapok buat minta dibeliin lagi dan emang kena sindiran, ya.. gua sendiri
sebagai anak memang punya rasa ego tapi gua gak suka aja caranya. Padahal bisa
ngomong jujur aja gak bisa beliin, it’s ok gua pasti bisa ngerti. Sebetulnya gua
sendiri memang lebih sering pake duit hasil tabungan kan, dan majalahnya itu stok-nya
sedikit jadinya gua suka buru-buru beli sebelum kehabisan. Gak enak aja kalau
ketinggalan satu edisi.
Ada rasa sakit hati memang, kenapa moment-nya gak pas dan
memang waktu itu kondisi keuangan masih belum stabil ya. Salahnya gua juga gak
bisa nahan buat gak beli, tapi satu sisi pengen banget langsung punya. Serba
salah sih, karena bokap juga tipe yang gak tega kalau anaknya ada sesuatu yang
mau dibeli ya pasti dikasih, walau nantinya mungkin ngomel sendiri. Hahaha~
Mulai saat itu (mungkin sampai saat ini) gua mulai
hati-hati kalau mau beli barang, baju atau yang lainnya. Sebisa mungkin emang
pake duit atau kartu(heyaaa) gua sendiri kalau mau beli barang yang gua mau. Sebetulnya
dari jaman sekolah juga gua jarang minta duit, biasanya mengandalkan dari sisa
uang jajan dan tabungan habis imlek, lumayan kan duitnye. Ciyusan gara-gara
moment kecil itu rasa excited gua dengan dunia K-Pop perlahan berkurang dan
menghilang. Gua gak mau sampai keluarga gua mikir gara-gara untuk memuaskan
kesukaan gua terhadap dunia K-Pop sampai bikin susah orang karena
merchandise-nya (dulu belum jamannya album untungnya). Ditambah lagi pas masuk
kuliah berjumpa dengan orang-orang yang suka juga dengan dunia K-Pop dan
ternyata lebih maniak dari pada gua. Semua informasi yang mereka bicarakan
rata-rata sudah pernah gua dengar bahkan tahu. Sehingga terlahirnya perasaan
untuk mundur pelan-pelan secara alami dari dunia yang satu ini.
Pada tahun 2015, mungkin bulan September – Oktober,
teracun kembalilah gua karena temen gua waktu itu lagi buka laptop di hall
kampus, lagi nyantai-nyantai nunggu kelas selanjutnya mungkin waktu itu dan
nyetel lagu dari sebuah grup yang berisikan 13 member. Saat itu gua belum
tertarik dan memang tidak kepikiran buat masuk ke dunia K-Pop lagi. Memang dari
dulu gua tertarik dengan grup yang jumlah member-nya banyak dan paling sedikit
normalnya lima sampai tujuh member. Pas pertama denger lagunya belum ada
panggilan buat menggali lebih dalam lagi, menarik memang lagunya dan fresh
banget, beda auranya. Waktu itu temen gua ada yang bilang pilih aja dulu yang
mana, pas ada yang gua suka ternyata temen gua juga suka. Oke untuk bagian ini
biasanya yang paling gua hindari, suka dengan Bias yang sama. Jadi gua cari
lagi yang lain. Ada satu member yang menarik perhatian gua, sayangnya munculnya
cuman beberapa detik. Sampai gua mikir “Ini anak kemana??” hahaha tidak
terlihat sampai akhir. Lalu akhirnya gua pun beralih ke member yang lain dengan
rasa penasaran anak yang hanya muncul beberapa detik itu. Ternyata dia Maknae
dalam tim itu dan jamannya masih minim part-nya. Akhirnya ketemu satu Bias
(pada awalnya yang kemudian bertumbuh menjadi suka dengan semua full team-nya)
yang ternyata posisi dia ada di performance team sebagai leader dan bersatu
dengan si Maknae itu. Jodohlah sudah ini namanya. Macem dapat double jakcpot
karena satu divisi, kkk~
Perlahan malah makin menjadi, yang tadinya di gallery gua
cuman isinya beberapa Bias menjadi semua photo member-nya tersimpan di gallery.
Gua coba nonton variety show-nya mereka dari sebelum debut sampai sudah debut. Menariknya
ini grup pertama yang dikenal sebagai “Self-producing” idol group dan memiliki
tiga unit, “Hip-Hop Unit”, “Vocal Unit”, dan “Performance Unit”. Dengan
masing-masing mempunyai leader-nya di setiap unit-nya. Konsep ini sangatlah
baru, unik, fresh, dan menarik untuk diikuti sebetulnya. Bahkan sekarang grup
ini termasuk grup yang sukses, berkat kerja keras dari para membernya dan
tentunya fans-nya juga dong. ^^v
Tapi jujur gua suka iri dengan kompaknya grup ini (gak
cuman grup ini tapi begitu pula dengan yang lain) eratnya hubungan mereka
mungkin melebihi dari hubungan keluarga mereka sendiri. Ada situasi dimana
kalau lo sendiri lebih akrab sama temen atau sahabat lo dibandingkan dengan
sodara kandung lo sendiri, ya kan? Gua melihat dan menilai hal ini ialah suatu
yang normal, karena tidak semua sodara itu akrab dan memiliki hubungan yang
baik, akan ada masa-masanya hubungan itu dibatasi oleh tembok atau bahkan
jurang.
Makanya pas gua ikutin grup satu ini ada perasaan iri,
gua mau punya hubungan pertemanan seperti mereka, hubungan yang layaknya
seperti keluarga sendiri, saling menutupi kekurangan dan memberikan energi yang
positif satu sama lain, sampai rasa lelah, capek, susah, dan stress itu seolah
tidak ada. Tidak semua K-Pop itu tentang visual, lagu, dance dan lainnya. Tapi ada
yang lebih dalam lagi dari pada itu semua, yaitu, hubungan tali persahabatan
mereka. Dari hubungan yang positif tersebut terpancar energi yang membara dan
membuat mereka bahagia menjalani profesi atau pekerjaannya. Ini sisi
positif-nya. Tentu ada negatif-nya, segala sesuatu pasti ada sisi minus dan
plus-nya, bukan?
Terutama dari para fans, sikap dari fans membawa pengaruh
yang besar terhadap idol yang mereka idolakan tersebut. Banyak yang tidak
nyaman atau menganggap dunia K-Pop itu berlebihan karena reaksi dari para
fansnya sendiri. Dari yang dulu gua belajar satu hal, simple tapi sebetulnya susah
buat dijalani,
Ketika lo menyukai atau kagum dengan sebuah
grup atau idol, jangan terlalu berlebihan atau bahkan sampai di luar batas. Mereka
juga sama seperti kita, manusia normal, dan butuh kehidupan orang-orang pada
umumnya di luar status idol-nya tersebut.
Dengan pengalaman kurang lebih sepuluh tahun ini, gua
tahu mana karakter fans K-Pop yang baru lima tahunan atau kurang dari itu
sampai yang sudah sepuluh tahun lebih dalam menyikapi idola mereka. Gua nyaman
dengan para fans K-Pop generasi yang dulu-dulu dibanding dengan sekarang. Mereka
lebih dewasa pastinya, walaupun gua yakin awalnya semua pasti sangat
membesar-besarkan idola mereka secara berlebihan (karena gua juga begitu v(o u
o)v dulunya...) yang sekarang memang lebih banyak fans-nya dan idol grup pun
terus berdatangan. Jadinya lo tidak akan kehabisan Bias, ya seperti itu
gambaran sekarang ini. Tentu ini opini gua yak. Bukan secara global, apa harus
gua melakukan research dunia ini lebih dalam? =)) noo...
Gua tidak serajin itu buat analisis, apalagi MV-nya,
baah... gua tunggu comment aja. Komentar dan analisis para fans sangat
fantastic sampai gua sendiri kagum sama pola pikir analisis mereka.
Oke, lanjut ke tahun 2017. Setelah dua tahunan gua
ikutin, tiba-tiba perasaan yang lama tumbuh lagi. Jenuh... padahal lagu mereka
itu sangatlah menarik dan bakal tergiang di telinga lo terus, karena lagu mereka
yang khas. Sempet jenuh beberapa waktu, sampai final-nya di tahun 2018 mungkin.
Pelan-pelan udah gak ikutin lagi, gak serajin dululah ceritanya. Gua kadang
bertanya-tanya sama diri sendiri, apakah gua bukan tipekal orang atau fan yang
loyal dan setia ya? Dulu juga ngalamin situasi seperti ini dan muncul lagi. Bisa
jadi karena gua sendiri tidak benar-benar serius suka dengan mereka... mungkin?
Atau karena gua sendiri secara tidak sadar membatasi rasa kagum dan suka gua
supaya sadar bahwa jangan terlalu berlebihan dalam menyukai dunia K-Pop seperti
waktu dulu.
Namun hasil rasa admire yang gua lakukan dari dulu ini
menghasilkan kado yang manis, di pertengahan tahun 2018, pada bulan September
yang lalu gua berhasil nonton konser dengan uang gua sendiri bareng dengan
teman gua. Berdua! Ya lebih enak kalau ada temannya, dan Bias-nya pun beda
untungnya jadi gak rebutan, wkwkwk. Gila, itu moment yang bikin gua CLBK lagi
dan lagi. Padahal udah sempet jenuh tahu-tahu sayang lagi :3 macem
putus-nyambung terus. Gua menikmati pastinya, walaupun orang di sekitar gua
pada lompat-lompat, semangat buat ikutan nyanyi, teriak-teriak, pake bando
kelap kelip sampai mata gua gak enak buat lihat ke panggung (thanks to you,
sis!) sampai gua sendiri mikir lain kali kalau mau nonton mending cari yang
tempat duduk. Karena gua berdiri aja anteng bangat, gua bangga sama grup satu
ini sampai rasanya gak bisa berkata apa-apa selain fokus nonton tanpa curi-curi
photo. Kecuali pas encore yee, moment yang boleh diabaikan pake kamera kalau
gak ada security-nya. Lumayan buat kenang-kenangan. Bonusnya ialah, hari itu
kaki kiri gua bermasalah, macem urat kejepit gitu, ampe agak pincang, udah kaki
kanan bermasalah dan pada hari itu kaki kiri pun ikutan. Ajaibnya selesai
konser rasa sakit itu pun sirna, gak langsung sembuh total tapi lumayan
ngurangin. Jadi penyembuh gua itu berasal dari nuansa konser itu sendiri, thank
you so much!!!
Tapi, saat akhir tahun 2018 yang lalu... gua mulai
meninggalkan “rumah” awal dan terbang cari kesenangan yang lain. Gua jatuh
cinta dengan grup yang lain di akhir 2018 sampai awal 2019, grup yang terbilang
awesome untuk menciptakan lagu, mereka juga produksi lagu-lagu mereka sendiri. Grup
yang berisi sembilan member ini datang ke Indonesia pada awal tahun 2019 yang
lalu. Dari grup ini gua suka dengan rap position, sadiss! Kemudian lagu-lagu
mereka gak selalu tentang cinta, nah ini yang bikin gua asdfghjkl. Tapi sayang
ini gak bertahan lama karena ternyata pas gua terbang itu gua putar balik ke
tempat yang dulu pernah gua mampir tapi gak gua ikutin dan gak lama-lama
tinggalnya, karena masih kena virus dari 13 members. Hingga rasa cinta gua
terhadap 12 members ini hampir sama atau mungkin lebih (karena gua mulai
berlebihan lagi ini sukanya, OMG!) dengan ke-13 members sebelumnya. Tadinya mau
gua lanjutin ceritanya di sini, tapi ini aja udah sampai lima halaman astaga,
mending gua bikin dua part. Karena... kali ini grup-nya bikin gua bener-bener
beda ngerasainnya. Efek dari situasi yang gua alami selama kurang lebih setahun
belakangan ini. Jadi memang pengaruh dari kondisi mental dan fisik gua ini yang
bikin nuansanya beda dari sebelumnya.
So akan gua lanjutkan di part kedua nanti, hehehe ;) moga
gak mogok atau nunda! Bisa lama lagi nulisnya. =^ o ^=
All fan art by @RoseYumeO
Inspired from everywhere :3
All fan art by @RoseYumeO
Inspired from everywhere :3