Thursday, August 29, 2019

The Feeling of Admire





Rasanya ada yang kurang kalau gua sendiri tidak membagikan cerita atau kisah tentang perasaan mengagumi pada sesuatu (kali ini bukan soal Badminton yak :3). Kali ini jatahnya datang dari dunia entertainment. Dulu pernah gua tulis kisahnya di blog ini dengan judul How Can I Love You? (edit title, karena yang dulu ada pake bahasa Korea via google translate tapi pas gua cross check lagi sekarang itu ngaco v(^.^)”) dan itu udah lama banget. Saat itu jaman-jamannya gua sendiri masih berlebihan (re:alay akut www) sampai maniak banget sama dunia K-Pop. Bahkan judulnya aja sampai ada kata “Love” yang sebetulnya gua suka geli sendiri karena tidak biasa menggunakan kata “Love” hahaha~

(Btw, blog roseyumeo ini blog ke dua gua, karena yang pertama sempet lupa password-nya dan langsung bikin baru lagi dengan memindahkan postingan-postingan lama ke blog yang sekarang ini, dulu namanya kiirosano. Tetep yak ada bau-bau nama Jepang hehe)


Jadi, selama kurang lebih sepuluh tahun ini ada satu hal yang tidak pernah berubah dari rasa kagum gua terhadap sebuah grup. Entah itu yang berjumlah sedikit ataupun yang banyak. Selalu ada kisah dibalik itu semua dan alasan mengapa gua sendiri bisa kagum sampai saat ini. Ya, walaupun gua sendiri sempat mengalami yang namanya “jenuh” dan “bosan” terhadap rasa kagum itu. Atau bisa dibilang “hiatus” beberapa tahun dari dunia K-Pop, lalu balik lagi seperti ngalamin cinta lama bersemi kembali, OMG!



Cerita di blog yang lalu itu gua sendiri comment, “My opinion about KPOP... and will be continue (maybe) kkk~ :)” dan akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya baru sekarang kesampean untuk lanjutin kisahnya. Lama bangat emang, baru ada dorongan buat nulis lagi. Dengan tema yang sama yaitu K-Pop, otomatis era yang dulu waktu gua tulis dengan yang sekarang sudah banyak yang berubah dan “berpindah” hati ke grup yang baru serta yang lebih muda. Tapi tidak menghilangkan rasa respect gua terhadap generasi yang sebelumnya. Karena di era sekarang ini sebetulnya jauh lebih mudah untuk dikenal dari pada yang dulu dan itu yang buat gua sendiri terus respect sama generasi-generasi sebelumnya untuk melebarkan sayap keluar negri dan sukses seperti sekarang ini.


Gua sempet berhenti dalam dunia K-Pop pas tahun 2012 yang lalu, saat gua mulai kuliah. Alasannya karena awalnya pas gua masih koleksi majalah K-Pop ada kejadian dimana gua minta bokap buat beliin (biasanya gua pake duit tabungan atau jajan) tapi waktu itu berhubung lagi jalan-jalan bareng dan lihat edisi terbaru udah keluar, mintalah gua ke bokap. Dan sejujurnya itu cukup membuat gua sendiri nyesek. Sebelumnya ada kejadian mau ganti atau beli batre baru buat jam tangan (lupa buat jam tangan siapa) dan harganya sebetulnya dibawah harga majalah itu, sampai bokap bilang begini (kalau gak salah), “Gak beli batre baru tapi malah beli majalah K-Pop yang harganya lebih mahal.” Kurang lebih kaya gini ya, gua lupa juga kalimatnya gimana, tapi nadanya itu bikin gua kapok buat minta dibeliin lagi dan emang kena sindiran, ya.. gua sendiri sebagai anak memang punya rasa ego tapi gua gak suka aja caranya. Padahal bisa ngomong jujur aja gak bisa beliin, it’s ok gua pasti bisa ngerti. Sebetulnya gua sendiri memang lebih sering pake duit hasil tabungan kan, dan majalahnya itu stok-nya sedikit jadinya gua suka buru-buru beli sebelum kehabisan. Gak enak aja kalau ketinggalan satu edisi.


Ada rasa sakit hati memang, kenapa moment-nya gak pas dan memang waktu itu kondisi keuangan masih belum stabil ya. Salahnya gua juga gak bisa nahan buat gak beli, tapi satu sisi pengen banget langsung punya. Serba salah sih, karena bokap juga tipe yang gak tega kalau anaknya ada sesuatu yang mau dibeli ya pasti dikasih, walau nantinya mungkin ngomel sendiri. Hahaha~

Mulai saat itu (mungkin sampai saat ini) gua mulai hati-hati kalau mau beli barang, baju atau yang lainnya. Sebisa mungkin emang pake duit atau kartu(heyaaa) gua sendiri kalau mau beli barang yang gua mau. Sebetulnya dari jaman sekolah juga gua jarang minta duit, biasanya mengandalkan dari sisa uang jajan dan tabungan habis imlek, lumayan kan duitnye. Ciyusan gara-gara moment kecil itu rasa excited gua dengan dunia K-Pop perlahan berkurang dan menghilang. Gua gak mau sampai keluarga gua mikir gara-gara untuk memuaskan kesukaan gua terhadap dunia K-Pop sampai bikin susah orang karena merchandise-nya (dulu belum jamannya album untungnya). Ditambah lagi pas masuk kuliah berjumpa dengan orang-orang yang suka juga dengan dunia K-Pop dan ternyata lebih maniak dari pada gua. Semua informasi yang mereka bicarakan rata-rata sudah pernah gua dengar bahkan tahu. Sehingga terlahirnya perasaan untuk mundur pelan-pelan secara alami dari dunia yang satu ini.



Pada tahun 2015, mungkin bulan September – Oktober, teracun kembalilah gua karena temen gua waktu itu lagi buka laptop di hall kampus, lagi nyantai-nyantai nunggu kelas selanjutnya mungkin waktu itu dan nyetel lagu dari sebuah grup yang berisikan 13 member. Saat itu gua belum tertarik dan memang tidak kepikiran buat masuk ke dunia K-Pop lagi. Memang dari dulu gua tertarik dengan grup yang jumlah member-nya banyak dan paling sedikit normalnya lima sampai tujuh member. Pas pertama denger lagunya belum ada panggilan buat menggali lebih dalam lagi, menarik memang lagunya dan fresh banget, beda auranya. Waktu itu temen gua ada yang bilang pilih aja dulu yang mana, pas ada yang gua suka ternyata temen gua juga suka. Oke untuk bagian ini biasanya yang paling gua hindari, suka dengan Bias yang sama. Jadi gua cari lagi yang lain. Ada satu member yang menarik perhatian gua, sayangnya munculnya cuman beberapa detik. Sampai gua mikir “Ini anak kemana??” hahaha tidak terlihat sampai akhir. Lalu akhirnya gua pun beralih ke member yang lain dengan rasa penasaran anak yang hanya muncul beberapa detik itu. Ternyata dia Maknae dalam tim itu dan jamannya masih minim part-nya. Akhirnya ketemu satu Bias (pada awalnya yang kemudian bertumbuh menjadi suka dengan semua full team-nya) yang ternyata posisi dia ada di performance team sebagai leader dan bersatu dengan si Maknae itu. Jodohlah sudah ini namanya. Macem dapat double jakcpot karena satu divisi, kkk~


Perlahan malah makin menjadi, yang tadinya di gallery gua cuman isinya beberapa Bias menjadi semua photo member-nya tersimpan di gallery. Gua coba nonton variety show-nya mereka dari sebelum debut sampai sudah debut. Menariknya ini grup pertama yang dikenal sebagai “Self-producing” idol group dan memiliki tiga unit, “Hip-Hop Unit”, “Vocal Unit”, dan “Performance Unit”. Dengan masing-masing mempunyai leader-nya di setiap unit-nya. Konsep ini sangatlah baru, unik, fresh, dan menarik untuk diikuti sebetulnya. Bahkan sekarang grup ini termasuk grup yang sukses, berkat kerja keras dari para membernya dan tentunya fans-nya juga dong. ^^v

Tapi jujur gua suka iri dengan kompaknya grup ini (gak cuman grup ini tapi begitu pula dengan yang lain) eratnya hubungan mereka mungkin melebihi dari hubungan keluarga mereka sendiri. Ada situasi dimana kalau lo sendiri lebih akrab sama temen atau sahabat lo dibandingkan dengan sodara kandung lo sendiri, ya kan? Gua melihat dan menilai hal ini ialah suatu yang normal, karena tidak semua sodara itu akrab dan memiliki hubungan yang baik, akan ada masa-masanya hubungan itu dibatasi oleh tembok atau bahkan jurang.



Makanya pas gua ikutin grup satu ini ada perasaan iri, gua mau punya hubungan pertemanan seperti mereka, hubungan yang layaknya seperti keluarga sendiri, saling menutupi kekurangan dan memberikan energi yang positif satu sama lain, sampai rasa lelah, capek, susah, dan stress itu seolah tidak ada. Tidak semua K-Pop itu tentang visual, lagu, dance dan lainnya. Tapi ada yang lebih dalam lagi dari pada itu semua, yaitu, hubungan tali persahabatan mereka. Dari hubungan yang positif tersebut terpancar energi yang membara dan membuat mereka bahagia menjalani profesi atau pekerjaannya. Ini sisi positif-nya. Tentu ada negatif-nya, segala sesuatu pasti ada sisi minus dan plus-nya, bukan?


Terutama dari para fans, sikap dari fans membawa pengaruh yang besar terhadap idol yang mereka idolakan tersebut. Banyak yang tidak nyaman atau menganggap dunia K-Pop itu berlebihan karena reaksi dari para fansnya sendiri. Dari yang dulu gua belajar satu hal, simple tapi sebetulnya susah buat dijalani,



Ketika lo menyukai atau kagum dengan sebuah grup atau idol, jangan terlalu berlebihan atau bahkan sampai di luar batas. Mereka juga sama seperti kita, manusia normal, dan butuh kehidupan orang-orang pada umumnya di luar status idol-nya tersebut.



Dengan pengalaman kurang lebih sepuluh tahun ini, gua tahu mana karakter fans K-Pop yang baru lima tahunan atau kurang dari itu sampai yang sudah sepuluh tahun lebih dalam menyikapi idola mereka. Gua nyaman dengan para fans K-Pop generasi yang dulu-dulu dibanding dengan sekarang. Mereka lebih dewasa pastinya, walaupun gua yakin awalnya semua pasti sangat membesar-besarkan idola mereka secara berlebihan (karena gua juga begitu v(o u o)v dulunya...) yang sekarang memang lebih banyak fans-nya dan idol grup pun terus berdatangan. Jadinya lo tidak akan kehabisan Bias, ya seperti itu gambaran sekarang ini. Tentu ini opini gua yak. Bukan secara global, apa harus gua melakukan research dunia ini lebih dalam? =)) noo...   

Gua tidak serajin itu buat analisis, apalagi MV-nya, baah... gua tunggu comment aja. Komentar dan analisis para fans sangat fantastic sampai gua sendiri kagum sama pola pikir analisis mereka.

Oke, lanjut ke tahun 2017. Setelah dua tahunan gua ikutin, tiba-tiba perasaan yang lama tumbuh lagi. Jenuh... padahal lagu mereka itu sangatlah menarik dan bakal tergiang di telinga lo terus, karena lagu mereka yang khas. Sempet jenuh beberapa waktu, sampai final-nya di tahun 2018 mungkin. Pelan-pelan udah gak ikutin lagi, gak serajin dululah ceritanya. Gua kadang bertanya-tanya sama diri sendiri, apakah gua bukan tipekal orang atau fan yang loyal dan setia ya? Dulu juga ngalamin situasi seperti ini dan muncul lagi. Bisa jadi karena gua sendiri tidak benar-benar serius suka dengan mereka... mungkin? Atau karena gua sendiri secara tidak sadar membatasi rasa kagum dan suka gua supaya sadar bahwa jangan terlalu berlebihan dalam menyukai dunia K-Pop seperti waktu dulu.



Namun hasil rasa admire yang gua lakukan dari dulu ini menghasilkan kado yang manis, di pertengahan tahun 2018, pada bulan September yang lalu gua berhasil nonton konser dengan uang gua sendiri bareng dengan teman gua. Berdua! Ya lebih enak kalau ada temannya, dan Bias-nya pun beda untungnya jadi gak rebutan, wkwkwk. Gila, itu moment yang bikin gua CLBK lagi dan lagi. Padahal udah sempet jenuh tahu-tahu sayang lagi :3 macem putus-nyambung terus. Gua menikmati pastinya, walaupun orang di sekitar gua pada lompat-lompat, semangat buat ikutan nyanyi, teriak-teriak, pake bando kelap kelip sampai mata gua gak enak buat lihat ke panggung (thanks to you, sis!) sampai gua sendiri mikir lain kali kalau mau nonton mending cari yang tempat duduk. Karena gua berdiri aja anteng bangat, gua bangga sama grup satu ini sampai rasanya gak bisa berkata apa-apa selain fokus nonton tanpa curi-curi photo. Kecuali pas encore yee, moment yang boleh diabaikan pake kamera kalau gak ada security-nya. Lumayan buat kenang-kenangan. Bonusnya ialah, hari itu kaki kiri gua bermasalah, macem urat kejepit gitu, ampe agak pincang, udah kaki kanan bermasalah dan pada hari itu kaki kiri pun ikutan. Ajaibnya selesai konser rasa sakit itu pun sirna, gak langsung sembuh total tapi lumayan ngurangin. Jadi penyembuh gua itu berasal dari nuansa konser itu sendiri, thank you so much!!!


Tapi, saat akhir tahun 2018 yang lalu... gua mulai meninggalkan “rumah” awal dan terbang cari kesenangan yang lain. Gua jatuh cinta dengan grup yang lain di akhir 2018 sampai awal 2019, grup yang terbilang awesome untuk menciptakan lagu, mereka juga produksi lagu-lagu mereka sendiri. Grup yang berisi sembilan member ini datang ke Indonesia pada awal tahun 2019 yang lalu. Dari grup ini gua suka dengan rap position, sadiss! Kemudian lagu-lagu mereka gak selalu tentang cinta, nah ini yang bikin gua asdfghjkl. Tapi sayang ini gak bertahan lama karena ternyata pas gua terbang itu gua putar balik ke tempat yang dulu pernah gua mampir tapi gak gua ikutin dan gak lama-lama tinggalnya, karena masih kena virus dari 13 members. Hingga rasa cinta gua terhadap 12 members ini hampir sama atau mungkin lebih (karena gua mulai berlebihan lagi ini sukanya, OMG!) dengan ke-13 members sebelumnya. Tadinya mau gua lanjutin ceritanya di sini, tapi ini aja udah sampai lima halaman astaga, mending gua bikin dua part. Karena... kali ini grup-nya bikin gua bener-bener beda ngerasainnya. Efek dari situasi yang gua alami selama kurang lebih setahun belakangan ini. Jadi memang pengaruh dari kondisi mental dan fisik gua ini yang bikin nuansanya beda dari sebelumnya.

So akan gua lanjutkan di part kedua nanti, hehehe ;) moga gak mogok atau nunda! Bisa lama lagi nulisnya. =^ o ^=


All fan art by @RoseYumeO
Inspired from everywhere :3