Monday, February 29, 2016

Mirror vs Mask

Hidup ku bukanlah sebagai penari. Tapi hidup ku sebagai seorang bintang.  

  
Apakah kau ingin bertemu lagi dengannya?”
Ya!
“Kau menginginkannya kembali?”
Tentu saja.
“Kalau saja ada kesempatan kedua, apa kau akan mengambilnya?”
Tanpa ragu aku langsung mengambilnya.

   Tawa riang anak-anak muda di sebelah memang sedikit menjengkelkan. Pertanyaan mereka sebetulnya bukan untuk ku, tapi untuk salah satu temannya yang sepertinya habis putus cinta. Kita ada di situasi yang berbeda namun pertanyaan teman-temannya berhasil membuat ku mengingat masa-masa yang buruk belakangan ini. Pertengahan Februari kemarin sensei berkata kepada ku bahwa kekuatan kaki ku tidak bisa lagi seperti dulu. Dengan arti aku harus berhenti bermain ice skating. Kalau pun tetap dilanjutkan aku tidak akan pernah diturunkan dalam berbagai tournament, tapi hanya sebagai seseorang yang selalu di samping lapangan. Tidak buruk memang, tapi ini mimpi ku sebagai seorang athlete ice skating. Bulan Januari lalu entah ada apa tapi dalam sebuah latihan babak penyisihan aku terjatuh dengan cukup parah. Ku pikir semua akan sembuh hanya dalam waktu sebulan. Saat itu sensei langsung menghampiri ku dan orang-orang sekitar langsung menghentikan aktifitas mereka seketika. Semua menghampiri ku dengan muka khawatir, aku heran apakah separah itu aku menciptakan kehebohan. Pada hari itu juga aku langsung ke rumah sakit. Setelah diperiksa dokter berkata bahwa urat tendon kaki ku putus. Aku tidak paham saat itu, tapi memang kaki kanan ku tidak nyaman setelah kejadian hari itu. Tapi setelah sensei dan dokter menjelaskan lebih detail barulah aku tahu itu begitu menyakitkan untuk ku sendiri. Hidup ku sebagai athlete ice skating harus tertunda, atau bahkan dilenyapkan dari pikiran ku.
   Kesempatan kedua tidak akan pernah ada dalam hidupku saat ini. Hidupku bukanlah sebagai seorang penari lagi. Sensei bilang kepadaku untuk tetap datang ke tempat latihan. Aku sempat mendengar gosip bahwa sensei akan mengangkat ku sebagai asistennya. Memang tidak buruk, karena sebagai seorang athlete akan ada waktunya untuk pensiun dan beralih sebagai seorang pelatih. Namun tidak sekarang, aku tidak mau menginginkannya sebagai seorang athlete yang akan mendekati waktu pensiunnya. Orang-orang yang mengetahui kondisi ku berusaha untuk tetap seperti biasa, aku tidak suka melihat tatapan mereka kepadaku. Aku tidak suka dilihat lemah dan tak berdaya, meskipun keadaannya 100% benar seperti itu. Dari dulu aku memang berjuang sendirian, terjatuh berkali-kali dan berusaha untuk bangkit kembali. Tidak semua orang paham kondisi diri ku sebetulnya. Bahkan aku harus menemukan jawaban keluarnya sendirian. Bukan berarti aku tidak membutuhkan orang-orang, tapi inilah aku. Selalu menghadapi kondisi mental ini sendirian dan seolah sudah terbiasa menghadapinya. Aku yakin setiap orang mempunyai levelnya tersendiri dalam menyelesaikan masalah dan merasakan beban hidupnya. Orang-orang hanya baru tahu sedikit, mereka tidak tahu di balik itu seberapa bertahannya seseorang melawan masa lalunya. Aku harus kuat, bukan karena sebuah keharusan tapi karena ini jalan kehidupan ku.
   Pada malam hari aku sering melihat ke atas langit, melihat bintang-bintang, mereka bukan harus ada disana untuk menemani bulan, tapi itulah alur hidupnya. Sudah tugasnya memberikan ketenangan kepada orang-orang yang melihatnya. Memang hal yang sepele bagi banyak orang, tapi tidak untuk seseorang yang sedang melawan kerasnya kehidupan mereka sendiri. Terkadang aku bangga sendiri mampu bertahan hingga saat ini. Meskipun kehidupan ku sebagai athlete ice skating berakhir, namun aku masih dapat kembali ke tempat itu dengan posisi serta kondisi yang berbeda. Masih terasa sakit dan pedih menerima semuanya. Tapi inilah kesempatan kedua ku. Bukan mengulang sesuatu yang sama, tetapi menempuh kesempatan kedua dengan kehidupan yang baru. Sensei terus memberikan ku kesempatan untuk belajar lebih banyak di luar lapangan. Dan harus ku akui ini jauh lebih mahal dari pada sebagai seorang pemain. Inikah tugasku sesungguhnya? Cidera ini memang menghantui ku setiap saat. Tapi aku harus cepat sadar, aku tak akan pernah maju bila terus terkurung dengan bayangan rasa luka ini.
   Kehidupan ku di dunia ice skating memang terbilang cukup singkat, sensei memang mengharapkan aku terus bersinar, walau bukan seorang pemain lagi tapi sensei memberikan aku kesempatan kedua untuk terus bersinar dengan kondisi yang berbeda. Aku akan terus mengingat betapa senangnya aku meluncur diatas es, saat menari diberbagai tournament aku menatap mata para penonton dibalik topengku. Mereka membuat ku bersemangat dan mengeluarkan seluruh kemampuan ku dengan maksimal. Berdiri di tengah-tengah mereka membuat ku lebih hidup, membuat ku lebih bersinar, membuat ku lebih bahagia dan membuat ku lebih giat berlatih. Walaupun semua itu hanya tinggal memory aku harus menyimpannya dengan baik tentang semua perasaan itu. Aku memang bukan seorang penari lagi, tapi aku seorang bintang yang terus bersinar di balik lapangan. Terdengar buruk, tapi inilah kehidupan ku sekarang. Tidak seburuk dengan seseorang yang terus lari dari kenyataan dan terus terkurung dalam masa lalu yang menyakitkan. Ingatlah, aku bukan seorang penari. Tapi aku seorang bintang.

 

-R.O-

Friday, February 19, 2016

How Are You, Taiko? (Part IV)

   Cuss, lanjut lagi cerita tentang perjalanan Taiko dan pemainnya :3. Sempet ketunda emang mau lanjutin nih cerita. Bawaannya udah males aja lanjutin. Tapi satu sisi sayang kalau nanti-nanti lanjutinnya. Takut makin males, lumayan olahraga 10 jari =))

   Tahun 2015 kemarin emang masa-masa yang banyak perform, terutama perform dalam kampus. Kadang dalam kampus aja udah ribet ngurus Taikonya. Dan lagi... fisik gue udah gak kuat, jujur aja. Lemah emang HAHAHA! Selama liburan 2015 kemarin pun kita tidak latihan sama sekali (baca ceritanya di "How Are You, Taiko? Part III) ini yang menyenangkan juga. Karena bisa istirahat sebentar. Hehe~ 1 minggu sebelum gue masuk ada perkenalan klub-klub di jurusan untuk dikenalkan ke anak-anak ichinensei yang baru. Untungnya cuman presentasi, bukan perform kecil-kecilan seperti tahun sebelumnya. Meskipun sempet panik karena semua itu dadakan. Harus siapin ppt dan di kasih tahunya saat hari Minggu, besoknya pada promosi. Kalang kabutlah kita semua, karena tidak ada pemberitahuan dari jurusan juga. Gue sempet mau cuek aja, seolah gak mau ikutan. Tetep aja enggak tenang T.T susah emang kalau udah terbiasa ikut partisipasi sana sini tiba-tiba mau cuek dikit gak mau ikutan sementara. Gak bakal bisa dah =D lelah kadang~
   Besoknya sebelum gue masuk ke ruang 800 itu ada kouhai yang tiba-tiba ngomong ke gue, "Sastra Jepang juga, ya?", gue jawab, "Iya.". Apa muka gue atau style gue terlalu terlihat seperti anak baru kah? Cuman pakai kemeja pendek warna ungu pastel feat cardigan hijau tosca with love-love navy blue gitu bawahan jeans and sepatu kets(kalau gak salah inget)  .____. harusnya tak apa, karena sudah terbisa. Giliran Taiko yang promosi, sejujurnya gue bingung mau ngomong apaan di depan anak-anak untung si Stella datang. Kalau enggak ciyusan gue nge-MC sendiri. Untungnya berjalan lancar dan ada yang daftar... awalnya.
   Masuk-masuk dan awal perdana latihan bersama anak-anak yang baru gue merasa happy-happy aja, sebab ada yang masuk dan gue berpikir bakal bertahan. Ya paling enggak menyisakan beberapa oranglah. Hingga hari ini pun sebetulnya Taiko sendiri belum ada penyerahan surat jabatan dan memang sampai hari ini Taiko tidak ada ketua yang sah. Wkwk~ gue pun sebetulnya sebagai PIC yang kebetulan dihubungin kalau ada tawaran atau ada something dengan Taiko. Dalam hati yang paling dalam sejujurnya gue pengen semuanya ikutan bergerak, gak cuman tunggu kabar atau di pilih, tak ada inisiatif dan yang jawab orangnya itu-itu aja. #gelenggelengkaki. Hingga kekhawatiran gue menjadi real. Mendekati akhir tahun 2015 ichinensei, yang berarti satu angkatan mengundurkan diri dari Taiko. Yaa... syok iya. Tapi lebih kasian lagi nanti kedepannya itu Taiko siapa yang ngurusin =)) yang yonnensei sudah mendekati skripsi dkk. Yang bawah pun kurang membernya. Inilah yang gue sebut masa krisis sebuah klub utama. (O v o) that's why gue kasih judul ini cerita "How Are You" laaaa~
   Balik lagi ke part perform, sebelum masuk kuliah kebetulan dapat job di auditorium untuk promosi anak-anak SMA, lupa namanya. Globalicious 2015. Ya itu nama acaranya. Dan kali ini gue jadi kruuuuu. Akhirnya~ istirahat sejenak jadi pemain. Btw, hingga hari ini kaki gue masih bermasalah. HA HA HA HA HA. Kegemaran kami di backstage ya photo-photo. Gue heran kenapa selalu anak Taiko doang di backstage. Perasaan pengisi acara yang lain juga ada, always us :3 sasuga~ gak enaknya selalu jadi opening dan kadang harus nunggu sampai acara selesai. Terkurung dalam backstage. Dan performnya lagu 2, Nagaregawa. Buat debut pertama si Peng-peng. Kouhai cowok satu-satunya yang masih bersama menjelajahi Taiko #banzai #mansee. Tapi bulan Maret besok dia ke Jepang, menempuh pendidikan masa depan. Tinggal si Revy, macem gantian. Sebelumnya Revy yang ke Jepang setahun, kurang cowok lagi sekarang. <( U o U )>


   Ini photo di belakang backstage. Nah kami bertiga ini jadi kru pas acara hari itu~ untungnya lancar. Tapi yang bikin syok, performnya 2 kali. Ada part 2 segala ternyata. Yasud, perform perdana langsung dua kali #kapanlagi =D. Selepas dari perform pembuka di semester baru, kita ada rencana untuk perform di gancit bersama Net TV untuk sebuah iklan vitamin. Vitamin buat stamina. Di panggilah Taiko. Singkat cerita, seminggu sebelum hari H muka gue gak tahu kena apa tiba-tiba pada gatel dan banyak bentol-bentol. Gue syok karena sumpah itu seperti kena alergi, sebelumnya emang gue pakai ketimun, buat maskeran muka aja, sama pakai madu. Mungkin kedua bahan ini gak cocok lalu muka gue kena deh (mungkin), gak tahu juga kenapa. Luar biasa dah. H-1, pagi-paginya gue merasa aneh di mata gue sebelah kanan. Gue merasa kayak digigit semut atau binatang, pas buka mata agak keliatan kecil atau sipit gitu. Bener aja pas ngaca, bengkak. Lumayan lagi bengkaknya. Yang kiri dikit, kelihatan seperti nangis atau ditonjok. OMG~ alhasil pergi ke kampus with perban di mata, sadis itu sih. Di kira penyakitan =)) mana ku tahu bakal seperti ini di saat mau perform buat Net TV. OMG -an lagi dah. Latihan juga susah pas H-1 gak enak matanya, orang pada liatin juga. Eksis penyakitan sementara. Dan... besoknya udah kempes, tapi malah sama rata kayak yang di sebelah kiri. Jadi sipit, seneng sih jadi sipit, tapi gak dari efek bengkak juga. Demi hari H, semua pada make-up. Sejujurnya gue ragu sih, untungnya bagian gue gak tebel make-upnya. Yang tadinya jam 2 udah stanby, karena dibilang jam 3 mulai. Ternyata ada bagian pengisi acara yang lain juga, ujung-ujungnya jam 4-an lewat atau hampir stgh 5-anlah. Itu jidat udah gatel setengah mati, pengen buka headband rasanya. Sampai mabok sendiri. Untungnya gatel-gatel area muka yang lain gak terlalu bereaksi saat itu. Ternyata untuk perform di acara TV seperti itu kita harus punya plan B, karena pengambilan gambar cuman sebentar, bahkan pakai detik jadi gak main 1 lagu full kita semua bingung gimana cut-nya. Dari sini kita udah tahulah, next time harus pakai lagu yang emang khusus situasi seperti itu, harus buat sih lebih tepatnya. HAHA! 


  
   Selesai perform and pisah masing-masing, gue dan Wenny pergi makan Marugame Udon!!! Akhirnya kesampean(lagi) makan Marugame~ lumayan habis perform langsung makan itu dengan kondisi muka gue masih bermake-up. Aneh rasanya liat muka sendiri berubah ala make-up gitu. Emang gak doyan... mungkin belum :D tapi emang pengalaman ini yang paling amazing lah setelah Ennichisai. Capekny lebih lagi, karena nunggu dan kondisi muka gue gatel-gatel. Untung kaki gue gak terlalu macem-macem meskipun belum sembuh. Harapan yang pasti gue mau anak-anak yang lain, khususnya anak baru ikut bantuin nyelamatin klub satu ini. Capek, lelah, sakitnya pasti kebayar. Tinggal dimana nanti kompaknya, kiri kanan temen lo positif semua apa enggak dan jangan terlalu tergantung sama satu atau dua orang yang memang kebetulan aktif atau selalu dihubungin sama sensei. :) ciee gue curhat lagi, ceritanya......
   Project yang terakhir di tahun 2015 kemarin ialah worshop bersama orang Jepang, memang agak lambat dalam proses peminjaman tempat di kampus. Kehalang sama UTS, lalu... lagi-lagi gue yang ikut terjun. Padahal udah protes dikit "(gue) lagi?". Bukan gak suka, tapi gue mau semua juga kebagian untuk ngerasain. Gak cuman jadi PIC angkut-angkut Taiko aja. Karena sebelum itu lebih banyak lagi yang harus dilakukan B-) gue gak akan bermasalah asalkan memang kerjanya langsung cepet dan semua pada bantu, gak bergantung pada hasil atau tinggal tunggu kabar. Bukan marah, tapi lelah. Ciyusan. Tiap orang punya level-level tersendiri kok dalam mendapatkan dan menyelesaikan masalah. Kalau sekitar kita pada berpikiran positif, yowiss. Kau awet muda ekspresi mukanya. Kalau enggak, cemberut dan dalam hati ngedumel #oopppsss.
   Hari H nya, karena kita dapat di Syahdan. Otomatis pakai tangga bukan di Anggrek yang ada eskalator atau lift itu, semua pada @#$%^&*!+)(~ moment angkat-angkat Taiko asli Jepang. Saddissss..... seru tapi OMG moment ngerasain aslinya sebuah Taiko. Kita belajar 1 lagu baru dalam waktu kurang lebih 2 jam. Sekarang lagi kejer, takutnya keburu lupa iramanya. Tapi belum sempet latihan yang maksimal untuk lagu baru. Tantangan lagi nih kedepannya, karena beberapa member ada yang magang, bahkan kouhaitachi di bawah angkatan gue jadinya hilang. Yang satu ke Jepang sisanya internship. Di lain sisi gue istirahat sejenak sih dari rutinitas latihan, hehehe~ #tabokpakaikok. Team itu kalau semuanya ikutan turut campur atau serta memang enak, tapi kalau hanya beberapa orang sepertinya capek sendiri ngerasainnya. Meskipun menyenangkan tapi team worknya kurang... hambar rasanya. Yang pasti kedepannya anak-anak bisa belajar dari klub ini, bukan cuman sekedar capek, lelah, sakitnya yang diinget. Tapi team work, perform perdana, diliatin banyak orang, perasaan kita sendiri saat orang-orang sekitar mengira itu hanya di gebak gebuk doang. Tidak sesimple itu, guys. Tidak selancar itu juga, guys. Tapi gue harap ini semua jadi sejarah masing-masing dan lo punya history buat anak-anak lo nanti. Moment-moment pas latihan awal-awal gimana. Semua dari nol, sama nantinya kalau kalian semua udah pada jalan masing-masing ingetlah backstage story of Taiko kita ini.


  
   Lalu ada perform di awal tahun 2016 juga, isi buat penutupan porsinara. Dan lagi-lagi gue yang ikutan jadi "PIC" barang gak tahu kenapa dah. Mau teriak juga sebetulnya, gantian. Bukan karena gue gak mau, gue cuman bisa bilang gue ngantuk dan pengen tidur, enak soalnya itu momentnye. Terus gue pikir sebelum perform kita dapat konsum malah gak dapat apa-apa. Bahkan minuman sekali pun. Bukannya kita mau dapat ini itu, tapi selalu gak ada panitia yang standby di backstage. Yes, I know acara gitu sibuk semua para panitianya. Tapi gue rasa gak mungkin sampai bener-bener di diemin gitu aja yang isi acara. Karena gue udah pernah jadi panitia acara di event yang gede atau pun kecil. Bukannya sombong, cuman heran aja. Udah gitu gue mikirnya dapat konsum dan gak makan dari rumah, cuman sarapan. Sabtu itu matahari juga terik banget. Latihan sekali aja gue udah k.o setengah hidup =)) sebab emang nih fisik udah kasih tanda-tanda macem dulu saat akhir SMP - SMA. Penyakitan, sejenis tipes tapi bukan. Apalah ini penyakit, ditambah lagi ankle or tendon ini yang menyiksa ku. Wkwkwk~
   Yak, sekian cerita part IV Taiko. Memang gak detail banget gue ceritanya. Bisa puanjanggg storynya kalau terlalu detail. Ini aja buat gue udah lumayan olahraga jarinya. Dan gue rasa part V nanti bisa jadi yang terakhir kisahnya. Atau bisa terus berlanjut? Entahlah kita lihat saja kedepannya. Yang penting gue share ke kalian yaa... biar ikutan ngerasain something di my benaklah like what. Kekekeke~ 




Thursday, February 4, 2016

Dekorasi Jepang itu Sederhana Namun Elegan

Gaya dekorasi dan desain rumah Jepang seperti yang kita lihat akhir-akhir ini terkesan menjadi ala kebarat-baratan, bukan merupakan gambaran yang benar dari rumah khas di Jepang sana. Di Jepang sebuah ruangan di rumah haruslah ditata sebaik mungkin karena merupakan representasi dari karakter penghuni dan lingkungannya.
Hal pertama yang paling sering kita tahu mungkin adanya ruangan tempat menaruh barang di dekat pintu masuk rumah, semacam ruang di mana siapa saja bisa meninggalkan sepatu mereka dan alas kaki mereka agar tidak tercampur di dalam rumah. Ini adalah budaya di Jepang sejak dahulu ketika rumah-rumah mereka masih menggunakan tatami tapi hari ini walaupun banyak rumah modern yang sudah dibangun tapi mereka masih memegang teguh tradisi menaruh sepatu di dekat pintu masuk dengan filosofi memisahkan kesibukan dan keriuhan di luar rumah degan ketenangan yang didapat ketika kita di rumah
Sebuah ruang tamu Jepang sebagian besar sangat multifungsi, sedikit berbeda dengan gaya barat, di Jepang kadang ruang tamu juga digunakan sebagai kamar tidur.
Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah fungsi di kamar mandi, mereka orang Jepang memilih untuk memisahkan toilet dan wastafel untuk suatu ruang seperti di tempat mencuci dan untuk mandi, dan jangan lupa untuk menaruh sandal khusus untuk kamar mandi.

Warna yang paling umum digunakan di Jepang adalah warna putih dengan hitam sebagai dasar untuk memberi efek highlight, yang terpenting adalah ketika kita berniat mendekorasi ruangan ala Jepang buatlah seharmonis mungkin sesuai prinsip Yin dan Yang.

Banyak tekstur yang diterapkan pada desain model rumah Jepang untuk konstruksi dan dekorasi termasuk kayu cedar untuk dinding, lantai bambu berdekorasi batu, furniture dari rotan serta bantal.


Penataan furnitur harus sedemikian rupa yang memungkinkan ada keharmonisan antara perabotan yang satu dengan yang lain, di tengah ruang misalnya dapat dijadikan focal point di mana semua fokus tertuju seperti menempatkan taman batu mini.
yang terpenting ketika kita memang ingin mendesain rumah seperti model Jepang usahakan jangan terlalu banyak perabotan dan aksen berlebih karena konsep desain Jepang sendiri adalah minimalis yang mengutamakan harmonisasi.


Sumber : http://desainmodelrumah.com/dekorasi-jepang-itu-sederhana-namun-elegan

Melon Jepang

Crown Melon Jepang akan Dijual di Indonesia Seharga Rp 880 Ribu Per buah

Kalau kita berbicara tentang keunikan Jepang pasti akan bercabang kemana-mana nih, termasuk buah-buahan. Siapa yang punya pemikiran untuk membuat buah-buahan dengan bentuk yang tidak biasa atau lepas dari image bentuk aslinya... hanya Jepang :3 seperti Melon ini.  Wah... gak kebayang kenyangnya gimana. Apa lagi rasanya, rasa mahal~ mari mampir baca infonya sebentar, ini bukan info terbaru tapi ingin share lagi. Siapa tahu yang baca ini langsung minta mami atau papi beli buah Melon. "Maaaa...... mau melon dong!" v(> o <)v < ciyusan ai ngomong ke nyokap, loh. Iseng aja praktekin. #kapanlagi = v =

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Melon merupakan buah eksklusif dan sudah terbentuk sejak zaman dulu di Jepang. Oleh karenanya makan buah melon bukan hanya menyantap buah yang enak dan lezat tetapi juga memiliki gengsi dan prestasi tersendiri bagi seseorang.

"Bagi orang Jepang makan buah melon memang satu prestasi tersendiri dan sejak dulu dimakan hanya oleh kalangan atas elit dan berduit karena memang mahal," kata Kazuo Suzuki, Ketua Asosiasi Crown Melon Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (3/12/2014) kantornya.

Melon dari Perfektur Shizuoka, Crown Melon ini memang sangat enak, tidak kalah dengan melon tempat lain di Jepang misalnya yang berasal dari Hokkaido.

Harganya di pasaran Jepang dijual sekitar 20.000 yen per buah, tapi rasanya sangat enak.

Koresponden Tribunnews.com yang sudah 23 tahun menetap di Jepang, baru pertama kali ini menikmati melon sangat enak.

"Coba dulu melon ini, rasakan dulu manis dan cita rasanya," kata Suzuki menyajikan melonnya kepada Tribunnews.com dari perkebunannya.

Warnanya hijau muda kekuningan. Sangat enak, rasa manisnya yang lezat, ketebalan daging melon, kekenyalannya saat digigit dan juga keharumannya. Belum lagi air manisnya yang keluar dari buah tersebut.

"Melon inilah yang akan dijual di Indonesia mulai Januari tahun depan (2015)," paparnya.

Berapa harganya? Diperkirakan akan dijual sekitar 8.000 yen atau sekitar Rp 880.000 per buah.

"Di Indonesia dijual dengan nama lain yaitu Yamato, tetapi ada tertulis pula nama crown melon di bawahnya nanti saat dijual menggunakan boks karton khusus," ungkap Kiyitaka Suzuki, CEO MSK Japan yang menjadi agen penjualan melon tersebut ke Indonesia.

Suzuki berharap dalam penjualan perdananya nanti bisa mendapat sambutan baik masyarakat Indonesia.

"Memang mahal mungkin tapi ada kualitas dan ini memang melon berkualitas tinggi. Jadi memang pantas dijual mahal," ungkapnya.


__________________________________________________________________________
Sumber : http://www.tribunnews.com/internasional/2014/12/03/crown-melon-jepang-akan-dijual-di-indonesia-seharga-rp-880-ribu-per-buah

Tuesday, February 2, 2016

Love Hate Relationship



Hello, guys. Call me with “Ken” and  “Zo” = Kenzo. Sometimes I call Him "KenKen" or “Zozo”. ;)
Ini anjing kedua si Rosa setelah anjing pertama yang bernama Sato dikasih ke orang Batak T.T
Memang waktu SD pernah pelihara 2 anjing yang masih baby and gak sampai seminggu itu puppy pada kabur pas ditinggal seharian dirumah. Mungkin gak cocok kali ya .____.”
Pas SMP pelihara anjing lagi, jenisnya campuran gitu, black and white. Waktu kecil layaknya baby ya imut, lucu and menggemaskan. Tapi sayang gak sampai 2 tahun si Sato harus cao… #gakmauingetmomentsedihlagi #udahtahun2016 #udahmoveon #sementara
=D =D =D =D =D

And now, pelihara lagi saat detik-detik semester tua jadi mahasiswa #uhuukk. Pas SMA gak pelihara apa-apa. Karena udah jadi peliharaan orang #woiii. Maksudnya, ada yang menemani :3. Bukan berarti kesepian loh saat sekarang. Ini pelihara lagi bukan atas kehendak sendiri, tapi kerjaan si oni-chan. Dapatnya jenis Husky! OMG, padahal situasi rumah dengan anjing jenis ini agak tidak mendukung, whyyyy pilih Husky… ya emang lucuk sih….. masih puppy. Apa kabar pas Kenzo beranjak remaja hingga dewasa? #byeee~


Awal datang ke rumah itu tanggal 13 Januari 2016 kemarin. kondisinya agak bikin was-was, karena pas dikasih air putih si Kenzo malah muntah. ada kali 3 atau 4 kali muntah. Yang tadinya warna putih muntahannya berubah lama-lama jadi kuning gitu. Bisa jadi karena capek dan mabok di mobil terus seharian. Dari Bandung ini anjing ceritanya. Yowiss, besoknya udah membaik and layaknya seekor anjinglah tingkah lakunya :D



Terus, kenapa judulnya "Love Hate Relationship" < sempet typo jadi "shop" belakangnya. Hahaha =)) , sebab emang dapat moment yang seperti itu. Layaknya orang pacaran aja, ada waktu berantem, maja-manjaan dan kangen-kangen moment. Lalu memang seperti ngurusin baby, ngurusin si Kenzo aja berasa lelah, ada tugas kadang suka ketunda ngurusin ini itu-nya si Kenzo, hingga sampai lupa malming 2 minggu berturut-turut berkat si Kenzo... :3 Kenzo berhasil membuat hari-hari si Rosa sibuk, sadisnya pas lagi UAS. Waah, double capeknya. Apa kabar punya anak nanti?? #helpmepapiiiii >.<' 

Bukan karena capek ngurusinnya sih, tapi team work dari yang memutuskan untuk pelihara anjing tidak terlalu adanya "team work", meskipun ada kesibukan masing-masing, tapi karena sudah mutusin untuk membeli sesuatu baiknya ada tanggung jawab dengan bijak. Bukan berdasarkan karena beli dengan uang seseorang, sisanya orang lain yang harus mengurusinya. Wah, pemikiran yang tidak terlalu baik sebetulnya. Sempet emosi juga karena teori begituan. Tapi ditahan aja, sampai gunung Fuji meletus dan keluar permen salju #aoaaann tapi emang ini anjing awalnya bener-bener "waw, ini nih!". Pertama kali dimandiin si Kenzo stay calm and anteng aja di sirem air. Kalau si Sato harus dibuat batasan sana sini biar gak kaboorrrr.
Minggu pertama mandiin sukses besar, bahkan sampai 2 kali, karena masih bau. Pertama pakai shampoo Dove, kedua bener-bener shampoo anjing < ceritanya baru beli kan di toko pet shop deket rumah. Yang jaga kebetulan koko-koko gitu # o # kirain bakal yang agak tua. Hehehe #cucimatasekali-kali #gapapa #kapanlagi #dipetshop
Pas minggu kedua, lagi bersihin kandangnya, si Kenzo keluar tanpa tali. Ya, emang lagi gak bisa handle sekaligus saat itu. Dia jalan-jalan di pinggir deket got. Dan kalian tahu, langkah dia sedikit oleng dan berhasil membuatnya terjatuh dalam air hitam bau itu.
O M G! #puterinlaguSeventeenyangjudulnyaOMG
Saadiiissss... untungnya otouto bisa nolongin, habis pulang futsal padahal, dan momentnya pas banget. Memang rencananya mau mandiin si Kenzo. Tapi gak perlu pakai bonus juga kan =_____= baunya makin bercampur dengan bau anjing.
Bener-bener amazing banget dah itu, anjing yang baru umur 2 bulan nyemplung tanpa sengaja ke dalam got karena tidak adanya pengawasan di saat pemiliknya lagi beresin kandang dan teman-temannya itu. #masukkorandanmajalah #sayanghanyakhayalannyasiRosa d(O o O)b
Sempet awalnya dia takut air dan gak mau di mandiin pas jatoh ke got :| yaa... susah deh ceritanya. Pakai lama pula mau kena airnya. Tapi lama-lama mau kena air dan dia sempet nangis, lucuk. Wkwkwk~ tapi kasian ~ v ~ lebih ke lucu sih sesungguhnya. Ya lagian kakinya iseng aja, seperti pemiliknya ya, kaki kanan bekas ankle or tendon itu tak kunjung membaik #yhaa #masihbelummoveon 
Waktu di ajak jalan perilakunya oke, ada anjing yang nyalak dia gak ikutan. Atau lebih tepatnya "belum" ikutan, karena masih puppy. Semoga sih gak sebandel yang dipredeksi sama temen, sebut saja dia San Three. =))
Hal yang bikin dia oke ialah Blue Eyes nya Kenzo. Kalau dilihat baik-baik sebetulnya agak serem sih matanya. Jutek dan sadis gitu ekspresinya... like me yeah? HAHAHA! 
Masuk dalam kandang dia akan ngamuk, hewan pun butuh kebebasan yang layak #azek. Tapi memang lelah cium bau-bau itunya. Dan dari dulu gak tahu napa dalam kalangan "anak" di rumah, pasti dah yang sering kebagian bersihin pup-nya pasti si Rosa... o___o" padahal lama-lama kan... enek jugee. Aku juga butuh bantuan kok, terutama dari yang beli ini anjing. Gak minta yang lain, gak minta emas bergram-gram. Cuman mau sikap secara bijak dan tanggung jawabnya. Kekeke~
Oh ya, ambil photonya rada susah. Apa lagi pas jalan-jalan. Jarang dah dapat gambar yang pas. Suka ngeblurr, padahal bagus. Tapi gerak sana sininya kalah cepet dari kamera :3 tapi sejujurnya gak nyangka sendiri sih bisa dapat hasil photonya yang terbilang lumayan # 3 #



Ini photo saat jalan-jalan dalam komplek rumah. Love and Hate Relationshipnya kadang ikutan dalam jalan-jalan. Dan emang biasanya sama si Rosa jalan-jalan yang paling lama. Sengaja biar dia pipis and pup diluar. Alhasil... gagal. Pas jalan-jalan Kenzo tak kasih tanda-tanda mau pipis atau pup. Tapi... saat masuk, baru aja masuk karena si Rosa lelah #lemahemang si Kenzo baru mengeluarkan jurus-jurus baunya itu. O M G.... #puterinlaguseventeenlagi #omg
Kesel... :| momentnya selalu salah beberapa menit doang. Atau mungkin emang si Kenzo belum nyaman pipis and pup diluar gitu. #yaa #bisajadi
Kisah Love and Hate Relationshipnya (<kan lagi-lagi typo ke "shop" untung diganti. Apa perlu dibiarkan aja typonya ? =)) kayak temenya si Rosa, nyonya + ratu typo. Sebut saja namanya Chio Ling Ling.) , kisahnya kurang lebih seperti itu temen-temen. Suka dan Bencinya kadang hilang timbul. Sering berantemnya juga sama si Rosa =)). Kalau lagi damai ya sebut saja "Love" tapi kalau lagi kesel and emosi sebut saja "Hate", Love and Hate..... kadang emang butuh dalam hubungan. Biar gak flat and ada kerjaan aja di rasa, otak dan emosinya bermain. o( ^ o^)9 

Photo-photo yang lain bisa dilihat di sini : 
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10201304208844188.1073741858.1741688679&type=1&l=96cae5bc06