Tuesday, May 1, 2012

GUITAR BLACK... ♪♫♪♫

 Pertemuan pertama itu biasanya mengangkat perasaan kita. Suka atau malah sebaliknya. Bagi ku perasaan yang satu ini akan berpengaruh terhadap reaksi tingkah laku kita sendiri. Walaupun sering kali terjadi yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Ku tidak menyangka hal ini terjadi pada ku, hari ini. Sosok cowok style jepang itu membuat lengkungan lembut di bibir ku. Awalnya kami hanya saling melewati satu sama lain, dengan arah yang berlawanan.

 Ada kalanya perasaan ku terangkat menjadi sebuah rasa yang penasaran. Menakjubkan, apakah sebuah rasa bisa membuat seseorang berubah begitu mudahnya? Aku masih heran dengan perasaan ajaib ini. Hanya dengan sebuah pandangan, perasaan, pikiran serta tingkah laku menjadi tidak biasa. Dan yang membuat ku terus berpikir sosok cowok itu ialah, ia memainkan sebuah alat musik kegemaran ku, GITAR. Waktu itu ku hanya sedang melihat. Melihat alat musik satu ini. Tiba-tiba saja, ketika ku menengok ke arah kanan dia berjalan ke arah yang ku tempati. Ku pikir dia bukan mau ke arah alat musik ini. Ternyata kami bertemu ke dua kalinya setelah tadi saling melewati satu sama lain.

 Jazz. Ya, yang ia mainkan ialah sebuah lagu Jazz. Aku tidak begitu mengerti lagu ini. Tapi yang ia mainkan ialah jenis musik Jazz. Ku terpesona, pasti. Suka sekali ku terpesona akan sebuah sosok yang mahir memainkan alat musik. Berlama-lama ku di sana hanya untuk mendengarkan permainannya. Ku ingat betul kostum yang ia kenakan ialah hitam-hitam, dengan gitar akustik di tangannya. Tidak sempat memang ku memperhatikan wajahnya dengan jelas. Akan tetapi ku ingat gaya rambut serta stylenya seperti cowok jepang. Banyak orang berpikir apabila cowok-cowok jepang itu cantik. Tapi tidak bagi ku, cowok yang mempunyai wajah yang cantik memiliki aura yang berbeda dari cowok pada umumnya. Buat ku itu tidak masalah, walaupun ada orang yang berpikiran cowok cantik itu tidak jantan. Umumnya mereka mempunyai karakter yang berbeda, kelebihan yang tidak biasa serta tidak mudah menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Malah ku merasa mereka keren dan unik.

 Ku sendiri tidak mengerti mengapa. Tapi inilah yang terjadi. Mengalir begitu saja, tanpa adanya sebuah undangan khusus. Semua perasaan kerap kali seperti itu, bukan? Terkadang kita suka terjebak akan perasaan diri kita sendiri. Itu wajar, karena kita masih dalam proses pembentukan diri dan kecocokan akan sebuah lingkungan. Sayangnya waktu cepat berlalu, setelah ia selesai memainkan gitar, ku dan dia sama-sama akan meninggalkan tempat itu. Meskipun pertemuan tadi amat singkat, bagi ku pertemuan ku dengannya ialah anugrah yang baik di hari itu. Memang sering ku alami seperti ini. Mengangumi tanpa di cintai. Tapi itulah pelajaran dasarnya sebuah perasaan.

 Ku masih berjalan-jalan mencari buku. Perasaan ku mengatakan akan berjumpa dengannya kembali. Dan benar saja, itu terjadi. Walaupun hanya berjalan melewati begitu saja, tapi mampu membuat lengkungan lembut di bibir ku sekali lagi. Tanpa beban atau sebuah paksaan yang mendalam. Ini terjadi di luar kendali ku, perasaan memang sulit di kendalikan dengan baik. Apabila berjumpa dengan orang-orang yang membuat kita penuh dengan pertanyaan dalam perasaan diri sendiri.

 Guitar Black. Yah itulah julukan dari ku untuknya. Meskipun terkesan datar, tapi perjalanan perasaan ku terhadapnya dalam satu hari berjalan penuh perasaan yang tidak datar. Ku tidak berharap akan berjumpa lagi dengannya, tapi ku berharap dia sehat, bahagia dan walaupun akhirnya kita bertemu kembali. Ku berharap kami dapat menjalani hubungan pertemanan dengan baik. :D あいしてる ...~ kkk.

1 comment: