Friday, January 10, 2020

PELURU YANG TERPENDAM

(Design by : RoseYumeO)


Jangan sampai peluru itu meledak, kawan
Bukan hanya orang lain yang akan terluka
Tapi kau sendiri juga pasti terkena dampaknya
Bahkan melebihi rasa sakit orang lain 
Sangat dalam luka itu sampai kau tidak merasakannya lagi
Inilah akibatnya kalau kau menahannya begitu lama
Kau sendiri juga akan bingung harus memulainya dari mana
Saat ini yang bisa kau lakukan hanyalah menulis
Perasaan dan pikiran yang tidak tersampaikan melalui kata-kata
Mulai titik ini aku yakin kau mulai atau mungkin sudah tidak mempercayai siapa-siapa
Itu wajar dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut
Karena pintu hati serta pikiran mu sedang tertutup
Tidak ada ruang untuk orang lain masuk
Kau mungkin menerima orang lain, namun perasaan mu menolak diam-diam
Senyuman yang kau lemparkan hanya untuk menutupi situasi sementara
Dalam hati mu terasa perih, seolah kau sedang menyelam dalam air es
Menyelam dan membeku, tanpa mau melakukan apapun
Tidak ada yang menolong mu karena kau tidak terlihat
Lebih tepatnya kau seperti kasat mata di mata orang lain
Semakin perih dan semakin terasa sesaknya
Peluru itu siap-siap muncul ke permukaan, namun kau masih menahannya
Hanya dalam hitungan detik peluru itu bisa meledak dan membuat semua terdiam
Namun kau masih memilih diam dengan senyuman 
Terkadang kau salut dengan dirimu sendiri karena berhasil menahan peluru itu
Reaksi orang lain masih menjadi penahan peluru mu
Walaupun kau tahu mereka tidak peduli dengan dirimu tapi kau masih memikirkannya
Kau sungguh sudah lelah terutama dengan kehidupan ini
Kalau bisa memilih kau ingin tidur selamanya dan tidak bangun kembali
Rasa sakit, perih, luka, dan khawatir semuanya akan menghilang dengan tenang
Yang kau perjuangkan saat ini ialah perasaan damai dan cuek
Berdamai dengan masa lalu
Tidak peduli apa pendapat dan omongan orang lain
Perasaan yang diperjuangkan inilah yang menjadi senjata mu
Sebagai perlindungan dari energi negatif orang lain
Dirimulah yang harus mampu melindungi dirimu sendiri
Teruslah berjalan, teruslah berenang, dan teruslah hidup
Sampai kau lupa peluru yang tertanam itu pernah ada dan berkembang di tubuh mu
Jangan kalah dari peluru itu, kawan
Jangan mau dikuasai oleh peluru itu, kawan
Ingatlah satu hal, kau berhak mendapatkan kesempatan kedua
Belajarlah untuk bersikap bodo amat 
Kau hidup bukan untuk membuat orang lain mengerti akan kehidupan mu
Semua orang berhak mendapatkan kebahagiaan dengan cara mereka masing-masing
Kau juga demikian
Jadi tinggalkan saja peluru itu dan biarkan menjadi bubur
Apabila tidak, kau tidak akan bisa berdamai dengan masa lalu
Bayangan itu akan terus bertumbuh dan menjadi sebuah trauma masa lalu
Atau yang mengerikannya ialah, menjadi sebuah kebencian yang sangat besar
Sebelum hal tersebut terjadi, atur ulang hidup mu
Berlari kencang melawan luka batin dan rasa benci
Ketika sampai di garis finish kau mampu tersenyum dengan lepas
Ingat, kau tidak harus yang pertama kali untuk sampai di garis finish
Tapi kau harus sampai di garis finish
Teruslah berpikir untuk melanjutkan hidup, kawan
Jangan menyerah apalagi berhenti
Karena sebelum kau hidup Tuhan sudah menciptakan alur kehidupan mu sampai akhir

No comments:

Post a Comment