(Design by : RoseYumeO)
Jangan
sampai peluru itu meledak, kawan
Bukan hanya
orang lain yang akan terluka
Tapi kau
sendiri juga pasti terkena dampaknya
Bahkan
melebihi rasa sakit orang lain
Sangat
dalam luka itu sampai kau tidak merasakannya lagi
Inilah
akibatnya kalau kau menahannya begitu lama
Kau sendiri
juga akan bingung harus memulainya dari mana
Saat ini
yang bisa kau lakukan hanyalah menulis
Perasaan
dan pikiran yang tidak tersampaikan melalui kata-kata
Mulai titik
ini aku yakin kau mulai atau mungkin sudah tidak mempercayai siapa-siapa
Itu wajar
dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut
Karena
pintu hati serta pikiran mu sedang tertutup
Tidak ada
ruang untuk orang lain masuk
Kau mungkin
menerima orang lain, namun perasaan mu menolak diam-diam
Senyuman
yang kau lemparkan hanya untuk menutupi situasi sementara
Dalam hati
mu terasa perih, seolah kau sedang menyelam dalam air es
Menyelam
dan membeku, tanpa mau melakukan apapun
Tidak ada
yang menolong mu karena kau tidak terlihat
Lebih
tepatnya kau seperti kasat mata di mata orang lain
Semakin
perih dan semakin terasa sesaknya
Peluru itu
siap-siap muncul ke permukaan, namun kau masih menahannya
Hanya dalam
hitungan detik peluru itu bisa meledak dan membuat semua terdiam
Namun kau
masih memilih diam dengan senyuman
Terkadang
kau salut dengan dirimu sendiri karena berhasil menahan peluru itu
Reaksi
orang lain masih menjadi penahan peluru mu
Walaupun
kau tahu mereka tidak peduli dengan dirimu tapi kau masih memikirkannya
Kau sungguh
sudah lelah terutama dengan kehidupan ini
Kalau bisa
memilih kau ingin tidur selamanya dan tidak bangun kembali
Rasa sakit,
perih, luka, dan khawatir semuanya akan menghilang dengan tenang
Yang kau
perjuangkan saat ini ialah perasaan damai dan cuek
Berdamai
dengan masa lalu
Tidak
peduli apa pendapat dan omongan orang lain
Perasaan
yang diperjuangkan inilah yang menjadi senjata mu
Sebagai
perlindungan dari energi negatif orang lain
Dirimulah
yang harus mampu melindungi dirimu sendiri
Teruslah
berjalan, teruslah berenang, dan teruslah hidup
Sampai kau
lupa peluru yang tertanam itu pernah ada dan berkembang di tubuh mu
Jangan
kalah dari peluru itu, kawan
Jangan mau
dikuasai oleh peluru itu, kawan
Ingatlah
satu hal, kau berhak mendapatkan kesempatan kedua
Belajarlah
untuk bersikap bodo amat
Kau hidup
bukan untuk membuat orang lain mengerti akan kehidupan mu
Semua orang
berhak mendapatkan kebahagiaan dengan cara mereka masing-masing
Kau juga
demikian
Jadi
tinggalkan saja peluru itu dan biarkan menjadi bubur
Apabila
tidak, kau tidak akan bisa berdamai dengan masa lalu
Bayangan
itu akan terus bertumbuh dan menjadi sebuah trauma masa lalu
Atau yang
mengerikannya ialah, menjadi sebuah kebencian yang sangat besar
Sebelum hal
tersebut terjadi, atur ulang hidup mu
Berlari
kencang melawan luka batin dan rasa benci
Ketika
sampai di garis finish kau mampu tersenyum dengan lepas
Ingat, kau
tidak harus yang pertama kali untuk sampai di garis finish
Tapi kau
harus sampai di garis finish
Teruslah
berpikir untuk melanjutkan hidup, kawan
Jangan
menyerah apalagi berhenti
Karena
sebelum kau hidup Tuhan sudah menciptakan alur kehidupan mu sampai akhir
No comments:
Post a Comment