Wednesday, March 11, 2020

Coming HOME (A Girl and Her Dog #2)

Source : https://graphicmama.com/blog/dog-illustrations/


Dalam perjalanan pulang selalu terbayang bagaimana buntut mu bergoyang dengan kencang dan suara mu akan menyambutku dengan riang, gembira, dan terlihat gila seolah-olah aku berpergian dalam jangka waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan sampai berbulan-bulan.
Itulah yang selalu membuatku tidak sabar untuk pulang tepat waktu dan secepat kilat sampai di rumah dan menghilangkan semua rasa lelah, jenuh, serta capek selama seharian pergi.
Bahkan sebelum aku membuka pintu depan suara mu sudah mulai terdengar, sehapal dan seingat itu dengan suara kendaraan kami semua, kau sungguh pembawa kegembiraan kepada ku.
Meskipun terkadang kau membuat ku kesal akan kenakalan mu dan emosi ku juga terkadang memuncak akan perbuatan mu, oleh karena itu terkadang aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah aku layak untuk mendampingi hidup mu dalam jangka waktu yang sangat lama.
Aku tersadar tenaga ku tidak sekuat itu untuk bermain dengan mu, energi ku juga terkadang sudah lelah duluan apalagi sewaktu aku mengajak mu berjalan, aku harus kuat dalam memegang tali dan selalu berjaga-jaga apabila ada kucing, tikus ataupun anjing yang lain agar kau tidak lari untuk mengejar.
Tahukah kau telapak tangan ku terkadang sakit, kaki ku selalu terasa sakit secara terus menerus dimana rasa sakit itu tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata lagi. 
Hampir aku menyerah untuk terus merawatmu, khawatir akan ketidakmampunya aku sebagai seorang owner.
Tapi aku berpikir ulang terus menerus bagaimana kalau malah kau yang menjadi stress, tidak bahagia, dan memulai lagi semua dari awal saat ada seseorang yang membawa mu ketempat yang lain. 
Jujur saja karena dulu sudah beberapa kali aku gagal dalam merawat hewan dan aku sendiri sangat takut untuk mempunyai hewan peliharaan lagi.




Source : https://www.pinterest.com/pin/482025966352256294/


Bagaimana nantinya akan pindah tangan lagi?
Bagaimana nantinya aku menjadi owner yang tidak mampu lagi?
Apakah aku pantas untuk merawat mu?
Apakah kau senang dengan keluarga ini?
Banyak pertanyaan dan keraguaan dalam pikiran dan perasaan aku dari awal, oleh karena itu dari awal aku tidak ingin terlalu dekat dengan mu bahkan sampai sayang. Karena aku berpikir suatu saat kau akan pergi lagi bila aku aku terlalu sayang. Aku takut perasaan yang dulu muncul kembali dan apabila hal itu terjadi aku sangat yakin akan munculnya suatu trauma dalam memelihara hewan peliharaan kembali.
Hingga aku pun tidak berani untuk memamerkan mu di media sosial untuk beberapa waktu karena pengalaman sebelumnya, namun aku sungguh tidak bisa mengabaikan kelucuan dan smile face yang kau berikan setiap saat kepada kami semua, sungguh kau menghapus semua hal-hal yang sedih.
Sampai saat ini pun aku bertanya-tanya apakah aku benar-benar layak menjadi owner mu, aku ingin sekali melihat mu sampai akhir. Aku memang tidak pernah memelihara dari benar-benar baby sampai beranjak remaja bahkan dewasa. Oleh karena itu terkadang aku sungguh khawatir akan melukai kembali.
Tapi mengingat semua kesusahan di awal itu membuat aku berpikir ulang kembali, yang kau butuhkan sebetulnya hanyalah keberadaan kami semua, kasih sayang, dan cinta.
Kau tidak ingin ditinggal sendirian berlama-lama dan gelisah saat kami pergi, seolah kau mengingat memori lama saat semua orang pergi kau benar-benar sendirian dan tidak sanggup untuk menahan rindu.
Aku juga selalu berpikir bagaimana kondisi mu, apa yang sedang kau lakukan, apakah kau bisa istirahat dengan nyaman saat kami semua pergi. Dalam perjalanan pulang pun sebetulnya aku sudah terbayang bagaimana reaksi mu yang menggemaskan namun bawel.
Mungkin para tetangga sudah hapal akan suara mu yang berisik saat kami semua pulang satu persatu tapi itulah kau, tidak ada yang menyambut aku dengan begitu semangat dan gembira selain kau, ya hanya kau.
Teruslah sehat dan janganlah sakit, karena kau layak mendapatkan kehidupan yang bahagia sampai kau menutup mata nanti. Terima kasih atas kehadiran mu dan kau berhasil membuat semua memori begitu sangat mahal dan tidak ada harganya, bahkan tidak bisa dibeli dengan uang sekalipun. 


Semua orang bisa memelihara hewan, namun tidak semua orang mau mengurusi bagian yang susah dan yang repot
Semua orang mau menjadi owner yang terbaik, namun tidak semua orang bisa konsisten



Illustration by @_thedayss (Twitter)


No comments:

Post a Comment