Friday, September 27, 2013
Wednesday, September 18, 2013
バドミントンの声。
Suara itu, ya suara itu. Ku mengenalnya dengan baik. Tidak hanya diriku, pasti semua orang mengetahuinya. Di sela-sela latihan yang didukumg oleh suasana mendung, membuat ku menggigil dan menguap berkali-kali. Lelahkah aku?
Padahal aku sengaja datang ke tempat ini untuk membuat mataku melek. Namun sepertinya tidak berhasil. Seharusnya tadi ku mengajak rekan-rekan ku untuk bermain selesai kelas. Tapi sepertinya mereka punya kesibukan masing-masing, jadi ku mengurungkan niat ku untuk mengajak mereka. Kelihatannya dari pagi hingga sore ini matahari tidak terlihat. Mengapa cuaca begitu membingungkan akhir-akhir ini. Dan ku lupa membawa payung hari ini, akhirnya perjalanan ke rumah pun tertunda sesaat.
Entah mengapa kaki ini melangkah ke tempat lapangan itu. Belakangan memang tidak seramai dulu ketika awal masuk. Semua menghilang pelan-pelan. Tapi orang yang ku lihat tidak pernah menghilang. Ia selalu ada di lapangan itu. Cukup melihatnya saja membuat ku tenang. Ku tidak tahu namanya siapa dan dari mana. Tapi dia bisa membuat ku melihatnya.
Menggelikan memang membayangkannya. Bisa saja dia tidak menyadari keberadaan ku ini. Tidak masalah, selagi ku masih bisa berjumpa dengannya itu sudah lebih dari cukup. Seolah aku ini menjadi seorang fans yang memandang sosok idolanya dari jauh dan hanya mengaguminya.
Seketika ku sadar ia melihat ke arah ku, ku hanya melihatnya sekilas dan berpaling dengan cepat. Payah memang ku tidak dapat bersikap yang sewajarnya di hadapannya. Apa aku benar-benar mengidolakannya? Entahlah, terkadang aku sendiri bingung dan tidak mengerti dengan perasaan ini. Tapi ku tidak banyak berharap lebih lanjut karena kami tidak pernah berbincang-bincang atau pun mengenal satu sama lain.
Ini seperti sebuah cerita rahasia yang membuat ku berdebar-debar ketika membaca atau pun merasakannya. Dunia ini sungguh aneh, bisa menyatukan keadaan-keadaan yang bisa membuat manusia tersenyum dan menarik. Ada kalanya ku berpikir bagaimana bila seseorang yang ku kagumi menjadi teman dekat ku. Bisa saja rasa kagum itu hilang dan berubah menjadi rasa lain.
Entah akhirnya bisa menyenangkan atau tidak. Ku benar-benar kebanyakan berpikir yang tidak-tidak, tapi memang itulah yang ku rasakan dan ku alami. Tidak masalah bagi ku bila tidak dapat menggapainya dalam perjalanan hidup ku. Asalkan memang ku menjalani semua kegiatan ku dengan senang hati tidak akan beban yang tertumpuk di benakku dan melihat orang yang ku kagumi mencapai mimpi-mimpi mereka.
Sebab ku menjalani hidup ini pun bukan hanya untuk diriku sendiri, namun juga demi kebahagiaan orang lain.
Padahal aku sengaja datang ke tempat ini untuk membuat mataku melek. Namun sepertinya tidak berhasil. Seharusnya tadi ku mengajak rekan-rekan ku untuk bermain selesai kelas. Tapi sepertinya mereka punya kesibukan masing-masing, jadi ku mengurungkan niat ku untuk mengajak mereka. Kelihatannya dari pagi hingga sore ini matahari tidak terlihat. Mengapa cuaca begitu membingungkan akhir-akhir ini. Dan ku lupa membawa payung hari ini, akhirnya perjalanan ke rumah pun tertunda sesaat.
Entah mengapa kaki ini melangkah ke tempat lapangan itu. Belakangan memang tidak seramai dulu ketika awal masuk. Semua menghilang pelan-pelan. Tapi orang yang ku lihat tidak pernah menghilang. Ia selalu ada di lapangan itu. Cukup melihatnya saja membuat ku tenang. Ku tidak tahu namanya siapa dan dari mana. Tapi dia bisa membuat ku melihatnya.
Menggelikan memang membayangkannya. Bisa saja dia tidak menyadari keberadaan ku ini. Tidak masalah, selagi ku masih bisa berjumpa dengannya itu sudah lebih dari cukup. Seolah aku ini menjadi seorang fans yang memandang sosok idolanya dari jauh dan hanya mengaguminya.
Seketika ku sadar ia melihat ke arah ku, ku hanya melihatnya sekilas dan berpaling dengan cepat. Payah memang ku tidak dapat bersikap yang sewajarnya di hadapannya. Apa aku benar-benar mengidolakannya? Entahlah, terkadang aku sendiri bingung dan tidak mengerti dengan perasaan ini. Tapi ku tidak banyak berharap lebih lanjut karena kami tidak pernah berbincang-bincang atau pun mengenal satu sama lain.
Ini seperti sebuah cerita rahasia yang membuat ku berdebar-debar ketika membaca atau pun merasakannya. Dunia ini sungguh aneh, bisa menyatukan keadaan-keadaan yang bisa membuat manusia tersenyum dan menarik. Ada kalanya ku berpikir bagaimana bila seseorang yang ku kagumi menjadi teman dekat ku. Bisa saja rasa kagum itu hilang dan berubah menjadi rasa lain.
Entah akhirnya bisa menyenangkan atau tidak. Ku benar-benar kebanyakan berpikir yang tidak-tidak, tapi memang itulah yang ku rasakan dan ku alami. Tidak masalah bagi ku bila tidak dapat menggapainya dalam perjalanan hidup ku. Asalkan memang ku menjalani semua kegiatan ku dengan senang hati tidak akan beban yang tertumpuk di benakku dan melihat orang yang ku kagumi mencapai mimpi-mimpi mereka.
Sebab ku menjalani hidup ini pun bukan hanya untuk diriku sendiri, namun juga demi kebahagiaan orang lain.
Monday, September 9, 2013
私の気持ち。
私の人生は本当に悲しいですね。この人生が酷いですか。とても悲しいよ。
今だけは幸せになりたいです。彼らは私の気持ちを知らない。
神様、わかりませんから。私の人生は。。。
本当に悲しいです。でも、強くなるたいです。
なぜこの世界はとても酷い。
私は疲れている、たくさん問題がありますから、私は泣きたいよ。
多分私は弱いんだ。
今だけは悲しい歌聞きたくないよ。
私もきっといつか幸せになろう。
はい、いつかだよ。人生は易しくないよ。
だが、幸せに生きるために勉強しなさい。
あきらめないでください。笑顔ね。
今からも、人生を楽しもう・
人生には音楽と愛が必要だ。多分私はまだ悲しいです。しかし。強くなければならない。
私はできる。
頑張ってくださいね。強くなる。
今だけは幸せになりたいです。彼らは私の気持ちを知らない。
神様、わかりませんから。私の人生は。。。
本当に悲しいです。でも、強くなるたいです。
なぜこの世界はとても酷い。
私は疲れている、たくさん問題がありますから、私は泣きたいよ。
多分私は弱いんだ。
今だけは悲しい歌聞きたくないよ。
私もきっといつか幸せになろう。
はい、いつかだよ。人生は易しくないよ。
だが、幸せに生きるために勉強しなさい。
あきらめないでください。笑顔ね。
今からも、人生を楽しもう・
人生には音楽と愛が必要だ。多分私はまだ悲しいです。しかし。強くなければならない。
私はできる。
頑張ってくださいね。強くなる。
Wednesday, July 24, 2013
私の時間。(My Time)
2 lembar, 3 lembar, 5 lembar dan berlembar-lembar ia membalikkan halaman buku itu dengan pandangan yang kosong. Lagi-lagi, ia menghembuskan nafas dan menutup buku yang ia pegang. Kenapa orang itu begitu sengsara menikmati waktu luangnya itu. Bahkan sangat berbeda dengan orang yang disampingnya, bercanda riang bersama teman-temannya tanpa sadar di salah satu antara mereka tidak menikmati waktunya dengan bahagia. Aku yang duduk tidak jauh dari gerombolan anak-anak muda itu terus memperhatikan raut muka mereka satu persatu. Mungkin orang itu banyak masalah yang sulit ia jelaskan dengan kata-kata. Hanya saja ku bisa mengerti apa yang ia rasakan. Terkadang seseorang yang tampak tidak menikmati waktunya karena terlalu banyak hal-hal kecil yang menjadi beban lalu bertumpuk jadi satu sehingga orang itu tidak dapat menjelaskan masalahnya melalui kata-kata. Aku tahu perasaan itu. Sebab aku sendiri sering mengalami hal-hal yang dapat membuat berhenti di satu titik dan sulit sekali untuk melangkah maju.
Mengapa aku begitu tahu dengan orang yang di depan mata ku itu? Karena aku mengenalnya. Ya, aku mengenalnya sebagai diri ku sendiri di masa lalu yang begitu berat dan merasa kehidupan ini begitu gelap. Hingga ku lupa akan namanya arti hidup itu seperti apa. Ini seperti ku bercemin pada diri ku sendiri di cermin. Membangunkan ku untuk terus bertahan demi masa depan yang lebih baik. Hanya saja orang itu terlalu mengeluh di setiap waktunya, ia belum lepas dari hal-hal yang sebetulnya ia bisa mengubahnya dengan perlahan. Bukannya ia tidak bisa, tapi belum menemukan waktu yang tepat untuk membuka mata hati serta pikirannya. Tanpa sadar aku pun ikut-ikutan menghela nafas dengan pelan. Mungkin aku terlalu banyak berpikir bagaimana cara orang-orang menghabiskan waktu mereka dengan sempurna dan tanpa terbebani. Beberapa saat kemudian orang itu bangkit berdiri dengan posisi badan seperti orang yang baru menyelesaikan pertandingan yang berat. Ini benar-benar parah, bila orang tersebut tidak bebas menikmati masa-masa hidupnya. Aku, yang sebagai orang lain pun bingung bagaimana cara membantunya. Dalam hal ini akan percuma bila orang lain bisa memberi arahkan namun orang yang kita tuju terus-terusan menutup hatinya untuk melihat keadaan dunia yang sebenarnya. Benar-benar diriku yang dulu.
Sampai sekarang pun aku masih merasa seperti itu, dan aku berusaha untuk membuka hati ini pelan-pelan, bahkan selembar-lembar untuk memahami situasi di setiap lembaran itu. Aku berterima kasih kepada diri ku ini karena mau berubah dan menikmati setiap waktunya. Meskipun masih banyak yang harus ku ubah lagi. Melihat orang-orang yang dapat berubah ke arah yang lebih baik serta dewasa amatlah menyenangkan. Ku juga harus bisa menjadi seorang motivator yang baik untuk diri ku sendiri. Karena semua tergantung dari hati ini dan tergantung dari pikiran ku ini mau seperti apa sebetulnya aku di masa yang akan datang. Ini sangat menarik melatih psikologi setiap orang. Tidak terasa aku duduk dengan pikiran-pikiran ini dan ku putuskan untuk berdiri dan melangkah keluar dari tempat gerombolan orang-orang yang tadi ku perhatikan. Mereka masih membahas gosip tentang dunia selebriti dalam negeri. Dan baiknya ku menyingkir, sebab aku tidak begitu menyukai gosip. Dalam perjalanan pulang lagi-lagi ku melihat orang itu, ia berjalan dengan posisi kepala yang tertunduk dan menatap setiap langkah-langkahnya sendiri. Ia baru saja melewati trotoar penyeberangan. Melewati satu keluarga yang kelihatan begitu harmonis dan banyak senyuman serta tawa di muka mereka. Aku pun ikut tersenyum, mungkin saja di kala ku kecil dulu keadaan keluarga ku seperti mereka. Lalu orang itu tepat berada di depan ku. Lagi-lagi, ia menghembuskan nafasnya. Entah sudah berapa kali ia melakukan ini. Apa ia benar-benar kehilangan arah hidupnya. Dan aku benar-benar seperti bercermin. Apa aku masuk ke dalam dimensi yang berbeda, namun dengan diri ku sebagai orang lain? Mungkin saja, bisa jadi ini pembelajaran untuk ku.
Ku menghentikan langkah ku. Aku melihat ia berhenti di sebuah toko musik. Ia memandang lurus ke biola tua yang terpajang di sana. Aku memperhatikan dengan seksama, mungkin saja sebetulnya orang itu pemain musik yang sedang mengarang lagu sehingga pikirannya terus-terusan berpikir model seperti apa nanti musiknya. Tapi sepertinya aku salah, karena ia hanya melewati toko musik itu tanpa adanya pandangan yang tertarik akan di depan matanya itu. Dan sepertinya saat ini aku seperti seorang detektif yang memata-matai orang-orang dengan waktu luang ku. Aku tidak tahu ini sopan atau tidak, entah mengapa kaki ku ini terus-terusan mengantarkan aku ke orang itu. Terkadang aku tidak mengerti apa maunya diriku ini. Tapi tidak masalah bagi ku, selagi aku bisa menikmatinya.
Sudah berjam-jam aku terus memutar otak ku tentang orang itu, bahkan namanya saja ku tidak tahu. Aku memang lebih suka memandang seseorang dari kejauhan. Dan berpikir tentangnya, apa yang terjadi dalam hidupnya bila ia memiliki waktu yang padat dan waktu luang yang banyak. Ingin tahu kekreatifan setiap orang mengolah waktunya dengan bijak dan teratur. Kenapa dengan waktu? Karena waktu itu simple dipikirkan dan dibayangkan, untuk mempertahankan waktu yang baik pun terkadang butuh kedisiplinan yang sangat bagus. Aku sendiri pun masih longgar akan waktu ku ini, karena masih banyak yang memang harus ku perbuat melalui waktu. Waktu pun juga membantu ku untuk berpikir terus-terusan dan bersikap dengan bijak untuk terus berjalan maju. Bukan berhenti di tengah jalan. Meskipun gagal, paling tidak aku bisa melihat kesalahan tersebut. Bukankah lebih baik terlambat mengenal waktu akan suatu kehidupan, bagian mana yang seharusnya ku perbaiki dan ku lakukan dari pada tidak tahu sama sekali akan sebuah waktu itu. Oleh sebab itu, sebisa mungkin aku terus tersenyum dan menyemangati diri ku sendiri bahwa aku pun bisa seperti orang-orang yang bahagia dalam kehidupan mereka. Waktu bisa membuat kita bahagia bila kita sadar apa tujuan kita. Bila belum menemukan tujuan kita, teruslah olah kepribadian kita, bukan hanya sekedar memperbaiki diri kita sendiri namun menunjukkan kepada orang lain bahwa diri kita adalah "sesuatu" yang berharga.
Friday, November 16, 2012
私のピアノ。 (My Piano)
Kau tidak akan tahu kapan jari-jari tangan mu akan berhenti memainkannya. Kau bahkan tidak sadar oleh waktu yang terus berjalan terus menerus ketika kau berfokus bermain piano. Tuts-tuts piano itu sangat misteri, kau bisa menemukan banyak nada dan melodi yang tidak pernah terduga sebelumnya. Jari-jari tangan begitu gatal rasanya saat melihat alat musik satu ini. Melihat not-not balok di depan mata ku begitu banyak, ingin rasanya ku cepat-cepat menghapal dengan baik tanpa di perlunya sebuah teks lagi. Namun waktu tidak begitu bersahabat dengan ku. Menghentikan sesuatu yang kita suka membuat hati ku ini terasa perih. Mengingat banyak kejadian yang telah ku alami secara kurang menyenangkan. Terkadang mengalami sesuatu yang berat bisa membuat kita lebih kuat lagi dalam menjalani kehidupan. Nyatanya belum semua orang mampu bertindak demikian. Bukan waktu yang tepat untuk terus-terusan melihat kebelakang yang sudah berlalu dan tidak mungkin bisa di ubah lagi. Maju selangkah demi langkah, layaknya mencari sebuah intonasi yang tepat dan irama yang menarik perhatian semua para pendengar untuk di jadikan sebuah hasil lagu yang abadi. Piano itu mengingatkan ku untuk terus latihan sebuah perasaan. Namun sayang, aku sering kali mengabaikannya. Bahkan terlalu sering ku melakukannya tanpa sebuah alasan yang jelas. Menemukan sesuatu yang pasti sangatlah sulit. Setiap kali ku lewati sebuah toko alat musik yang selalu terlintas di pikiran ku ialah sebuah konser. Bermimpi kau pasti bisa melakukannya dengan belajar lebih keras lagi, tapi ketika sebuah hantaman batu yang di lemparkan begitu keras dan kau tidak bisa berkutik lagi, kau akan terdiam di satu titik tersebut. Kau pun bingung harus melangkah dari mana. Sebab perasaan mu begitu pahit untuk menerima semua keadaan yang tertimpa terus-terusan.
Di balik itu semua, piano ini sebetulnya obat yang paling bisa membuat lengkungan lembut di bibir ku. Jari-jari ini meminta ku untuk terus latihan. Akan tetapi ku selalu mengacuhkannya, sampai ku lupa bagaimana sebuah basic yang baik untuk bermain. Lalu apa yang ku dapat pada saat ku belajar dulu? Tidak ada! Ya, tidak ada sama sekali. Karena ku begitu meremehkan hasilnya, ini hanya sebuah kesukaan. Kesukaan tanpa mendalami arti kesukaan tersebut hanya sia-sia. Kau harus benar-benar menemukan arti sebuah kesukaan itu. Baik terhadap sesuatu benda, hobi bahkan sesama manusia. Suka itu perasaan yang paling lemah dan yang paling cepat pudar. Sebab rasa itu hanya bersifat sementara dan tidak abadi. Kau pasti akan menemukan yang lebih menarik lagi dan kesukaan yang lama akan kau tinggal secara perlahan. Ini manusiawi. Kau hanya perlu keyakinan yang kuat untuk mengambil langkahnya dengan tepat dan cermat.
Piano ku, yang tak pernah lagi ku sentuh, yang tak pernah lagi ku mainkan, yang tak pernah ku rawat dengan baik akan selalu menjadi pemicu alasan ku. Mengapa aku menyukai sebuah musik. Dia memang tidak akan protes bila kita tidak memainkannya lagi, tapi sebuah perasaan yang merindukan suasana-suasana itu akan selalu hadir terlintas di memori.
Di balik itu semua, piano ini sebetulnya obat yang paling bisa membuat lengkungan lembut di bibir ku. Jari-jari ini meminta ku untuk terus latihan. Akan tetapi ku selalu mengacuhkannya, sampai ku lupa bagaimana sebuah basic yang baik untuk bermain. Lalu apa yang ku dapat pada saat ku belajar dulu? Tidak ada! Ya, tidak ada sama sekali. Karena ku begitu meremehkan hasilnya, ini hanya sebuah kesukaan. Kesukaan tanpa mendalami arti kesukaan tersebut hanya sia-sia. Kau harus benar-benar menemukan arti sebuah kesukaan itu. Baik terhadap sesuatu benda, hobi bahkan sesama manusia. Suka itu perasaan yang paling lemah dan yang paling cepat pudar. Sebab rasa itu hanya bersifat sementara dan tidak abadi. Kau pasti akan menemukan yang lebih menarik lagi dan kesukaan yang lama akan kau tinggal secara perlahan. Ini manusiawi. Kau hanya perlu keyakinan yang kuat untuk mengambil langkahnya dengan tepat dan cermat.
Piano ku, yang tak pernah lagi ku sentuh, yang tak pernah lagi ku mainkan, yang tak pernah ku rawat dengan baik akan selalu menjadi pemicu alasan ku. Mengapa aku menyukai sebuah musik. Dia memang tidak akan protes bila kita tidak memainkannya lagi, tapi sebuah perasaan yang merindukan suasana-suasana itu akan selalu hadir terlintas di memori.
Tuesday, August 28, 2012
A Message In The Little Bottle
Biasanya sebuah pesan itu akan selalu tersampaikan pada orang-orang yang kita tuju. Entah itu isinya panjang atau pendek, entah itu penting atau tidak dan entah itu baik atau kurang baik. Tapi kali ini agak sulit dijelaskan, apakah tersampaikan atau tidak akan pernah. Seolah pesan ini diarahkan dari seorang penggemar terhadap seorang idolanya. Ya andaikan saja seperti itu. Jangan tanya kenapa hal ini bisa terjadi, semua berawal dari ketidaksengajaan juga..Dan terjadi begitu saja, entah berdasarkan alasan apa. Pastinya hal ini pernah terjadi pada setiap orang yang mengagumi sosok atau figur dari orang biasa ke orang luar biasa.
Pada kenyataannya hal ini mungkin akan dianggap sia-sia oleh sebagian orang. Tapi tidak bagi yang merasakannya sendiri, ini seperti mengisahkan sebuah kisah hidup dari diri kita ke orang lain. Basicnya dari sebuah tayangan di TV, tentang olahraga. Sekilas dilihat sosok ini biasa-biasa saja. Tidak ada yang special. Kemudian kata "Sekilas" itu berubah menjadi "waw" dan langsung melihat ke sosok itu. Tanpa alasan yang memang tidak dapat dijelaskan, mengapa. Ia bermain dengan baik saat ku lihat. Meskipun tidak sebaik senior-seniornya atau lebih tepatnya belum sebaik para senior.
Olahraga satu ini termasuk olahraga favorite ku semasa kecil. Walaupun ku tidak pernah menekuninya dengan baik. Kalau benar-benar suka kenapa tidak melaksanakan dengan latihan? Ya inilah masalahnya. Dan baru sadar disaat usia ku di dalam masa-masa remaja akhir. Mungkin. Hahahaha.... Tapi ku harus ingat kembali kedalam sebuah kata, "tidak ada kata terlambat untuk belajar!" ,ingat itu baik-baik.
Itu masalah pertamanya. Yang kedua lebih magic lagi. Perbedaan negara. Yaph, ini yang agak sulit. Walaupum dunia ini sudah ada bahasa internasionalnya, tapi ku lebih bersemangat lagi akan soal bahasa. Aku menyukai bahasa, khususnya bahasa-bahasa orang Asia. Dan dia berasal dari negara yang bahasanya menarik untuk dipelajari,
Kemungkinan untuk berjumpa langsung sangat tipis, tapi setidaknya aku menjadikan dia sebagai pemicu ku dalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini sama seperti virus-virus yang sedang melanda di hampir seluruh dunia. Berawal dari drama, musik, bahasa, budaya dan ketertarikan pada orang-orang tersebut. Budaya Asia memang mempunyai banyak keunikan dan kisah-kisah yang menarik untuk ditengok.
Meski banyak juga yang menganggap itu secara berlebihan. Tapi inilah kemajuan budaya yang sedang naik. Tinggal kita gimana mengekspresikannya secara baik. Percaya pada apa yang kita punya, baik kelebihan maupun kekurangan akan lebih bagus kita abadikan dengan cara-cara yang positif. Karena tidak ada yang mengenal diri kita selain diri kita sendiri. Orang lain memang menilai, tapi yang meneruskan hidup ialah kita. Bukan mereka.
Balik lagi ke sebuah pesan atau surat yang ku abadikan dalam sebuah botol kecil. Setelah melihatnya hampir setiap hari ku berfokus padanya. Bahagianya masa-masa remaja ketika kita bisa mengidolakan seseorang walaupun mustahil untuk bertemu langsung. Ini seperti belajar arti kesetiaan jarak jauh. Aneh memang. Tapi di sinilah menariknya. Yang kita kagumi memang tidak mengenal kita, tapi namanya sudah menempel betul di memori kita. Perjuangan untuk meyakinkan diri kita untuk tidak asal-asalan dalam memahami orang lain. Meskipun berbeda tapi semua masih bisa digabungkan dengan waktu. Entah itu dalam waktu dekat atau pun tidak.
Yang tahu atau pun yang membaca pasti akan tersenyum tipis hingga tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala terhadap kasus ini. Ini masuk akal. Sebab kenyataannya jangan memaksakan diri berbuat seperti kisah ini hingga jauh. Kalau kau siap pada kenyataan yang sebenarnya kau boleh meneruskannya. Bila tidak, jangan dipaksakan untuk berbuat lebih dalam lagi. Gunakan cerita atau kisah ini menjadi sesuatu yang positif atau pun sebagai motivasi.
Mudah memang menuliskan hal ini, dan butuh proses dalam pembentukkan sebuah hasil. Sebuah tulisan pun mampu mengubah pikiran kita. Baik atau buruk itu tergantung cara kita mengambil kesimpulan. Memiliki harapan atau impian adalah kelengkapan dalam menjalankan kehidupan ini, Terwujud atau tidak bukan sesuatu yang harus didebatkan dalam pikiran.
Sebab semua adalah belajar. Tidak dapat sekarang, bisa jadi di kemudian hari, di saat waktu yang tepat. Hidup ini tidak sulit sebetulnya, tinggal kita yang mengendalikan kehidupan ini ingin dibentuk seperti apa.
♦Walaupun nantinya keinginan ini tidak tersampaikan, paling tidak aku berhasil menuliskan ceritanya.♦
Pada kenyataannya hal ini mungkin akan dianggap sia-sia oleh sebagian orang. Tapi tidak bagi yang merasakannya sendiri, ini seperti mengisahkan sebuah kisah hidup dari diri kita ke orang lain. Basicnya dari sebuah tayangan di TV, tentang olahraga. Sekilas dilihat sosok ini biasa-biasa saja. Tidak ada yang special. Kemudian kata "Sekilas" itu berubah menjadi "waw" dan langsung melihat ke sosok itu. Tanpa alasan yang memang tidak dapat dijelaskan, mengapa. Ia bermain dengan baik saat ku lihat. Meskipun tidak sebaik senior-seniornya atau lebih tepatnya belum sebaik para senior.
Olahraga satu ini termasuk olahraga favorite ku semasa kecil. Walaupun ku tidak pernah menekuninya dengan baik. Kalau benar-benar suka kenapa tidak melaksanakan dengan latihan? Ya inilah masalahnya. Dan baru sadar disaat usia ku di dalam masa-masa remaja akhir. Mungkin. Hahahaha.... Tapi ku harus ingat kembali kedalam sebuah kata, "tidak ada kata terlambat untuk belajar!" ,ingat itu baik-baik.
Itu masalah pertamanya. Yang kedua lebih magic lagi. Perbedaan negara. Yaph, ini yang agak sulit. Walaupum dunia ini sudah ada bahasa internasionalnya, tapi ku lebih bersemangat lagi akan soal bahasa. Aku menyukai bahasa, khususnya bahasa-bahasa orang Asia. Dan dia berasal dari negara yang bahasanya menarik untuk dipelajari,
Kemungkinan untuk berjumpa langsung sangat tipis, tapi setidaknya aku menjadikan dia sebagai pemicu ku dalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini sama seperti virus-virus yang sedang melanda di hampir seluruh dunia. Berawal dari drama, musik, bahasa, budaya dan ketertarikan pada orang-orang tersebut. Budaya Asia memang mempunyai banyak keunikan dan kisah-kisah yang menarik untuk ditengok.
Meski banyak juga yang menganggap itu secara berlebihan. Tapi inilah kemajuan budaya yang sedang naik. Tinggal kita gimana mengekspresikannya secara baik. Percaya pada apa yang kita punya, baik kelebihan maupun kekurangan akan lebih bagus kita abadikan dengan cara-cara yang positif. Karena tidak ada yang mengenal diri kita selain diri kita sendiri. Orang lain memang menilai, tapi yang meneruskan hidup ialah kita. Bukan mereka.
Balik lagi ke sebuah pesan atau surat yang ku abadikan dalam sebuah botol kecil. Setelah melihatnya hampir setiap hari ku berfokus padanya. Bahagianya masa-masa remaja ketika kita bisa mengidolakan seseorang walaupun mustahil untuk bertemu langsung. Ini seperti belajar arti kesetiaan jarak jauh. Aneh memang. Tapi di sinilah menariknya. Yang kita kagumi memang tidak mengenal kita, tapi namanya sudah menempel betul di memori kita. Perjuangan untuk meyakinkan diri kita untuk tidak asal-asalan dalam memahami orang lain. Meskipun berbeda tapi semua masih bisa digabungkan dengan waktu. Entah itu dalam waktu dekat atau pun tidak.
Yang tahu atau pun yang membaca pasti akan tersenyum tipis hingga tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala terhadap kasus ini. Ini masuk akal. Sebab kenyataannya jangan memaksakan diri berbuat seperti kisah ini hingga jauh. Kalau kau siap pada kenyataan yang sebenarnya kau boleh meneruskannya. Bila tidak, jangan dipaksakan untuk berbuat lebih dalam lagi. Gunakan cerita atau kisah ini menjadi sesuatu yang positif atau pun sebagai motivasi.
Mudah memang menuliskan hal ini, dan butuh proses dalam pembentukkan sebuah hasil. Sebuah tulisan pun mampu mengubah pikiran kita. Baik atau buruk itu tergantung cara kita mengambil kesimpulan. Memiliki harapan atau impian adalah kelengkapan dalam menjalankan kehidupan ini, Terwujud atau tidak bukan sesuatu yang harus didebatkan dalam pikiran.
Sebab semua adalah belajar. Tidak dapat sekarang, bisa jadi di kemudian hari, di saat waktu yang tepat. Hidup ini tidak sulit sebetulnya, tinggal kita yang mengendalikan kehidupan ini ingin dibentuk seperti apa.
♦Walaupun nantinya keinginan ini tidak tersampaikan, paling tidak aku berhasil menuliskan ceritanya.♦
Monday, July 16, 2012
"Danbo, Inilah Kisah Boneka Lucu dan Menggemaskan"
단보 |

DANBO adalah kependekan dari Danboard, dibuat dari kertas karton board.
Boneka ini adalah kreasi dari Azuma Kiyohiko seorang komikus serial
manga Yotsuba. Bentuk boneka ini sangat unik, yaitu action figure dengan
penampilan seperti manusia dengan ukuran mini 7 cm dan 13 cm. Siapa pun
pasti akan merasa gemas ketika melihat si Danbo ini. Bagaimana tidak
DANBO dapat digerakkan secara manual dan dibentuk dengan berbagai macam
gaya unik.
Perusahaan yang membuatnya menggunakan teknologi tinggi di setiap
persendian boneka ini sehingga membuatnya mampu bergerak luwes. Ekspresi
dari si kardus imut ini menjadi daya tarik utama. Danbo sendiri di
jepang dijual dengan harga mulai dari 5000 yen atau sekitar Rp. 500.000
rupiah per bijinya. Dalam serial manganya danbo mungil ini dapat
bergerak ketika ada koin yang dimasukan kedalam mulutnya. Anda tertarik
memilikinya? Saat ini boneka kardus ini bisa dipesan Online di
Amazon.jp. Dasar Danbo, bikin gemes aja. Berikut picture Danbo diambil
dalam berbagai pose yang menggemaskan.
1. Danbo ishoo to Mama papa, Shanpo suru, Kawai ne..ne papa, ore wa kakkoi deshou?
(I'm walking around with my Mother and Father. It's nice right, Father. I'm handsome, right?)
(I'm walking around with my Mother and Father. It's nice right, Father. I'm handsome, right?)

2. Danbo, asobu..minna danbo to ashobimashou..\(^0^)/
(Danbo was play. Guys, let's play with Danbo.)
(Danbo was play. Guys, let's play with Danbo.)

3. Minna, danbo tasukete kudasaine, coin wo kudasaine..kawaii
(Guys, please help Danbo. Give me the coin. Cute~)
(Guys, please help Danbo. Give me the coin. Cute~)

4. Nani mitanda? Kakkoi otoko mita koto ga nai deshou?
(What did you see? No handsome boy that can you see, right?)
(What did you see? No handsome boy that can you see, right?)

5. Watashi no namae wa danbo sama de arimasu, Danbo-sama de yonde kudasai. yoroshiku onegai shimasu..
(My name is Danbo-sama, you can call me Danbo-sama. Nice to meet you.)
(My name is Danbo-sama, you can call me Danbo-sama. Nice to meet you.)

Source : http://www.apasih.com/2011/05/danbo-inilah-kisah-boneka-lucu-dan.html
Subscribe to:
Posts (Atom)